Tim Advokasi Peradi Malang Ungkap Banyak Fakta Mengejutkan Dibalik Tragedi Kanjuruhan, Ini

Menurut Imam Hidayat, Tim Advokasi Tatak akan terus melakukan investigasi secara bertahap berkaitan dengan saksi/korban yang baru mereka temui. Dan akan menindak lanjuti hasilnya untuk disampaikan kepada Komnas HAM dan LPSK

Jakarta, EDITOR.ID,- Ditengah kerja keras Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bentukan pemerintah dan Komnas HAM berkejaran mengungkap tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan supporter bola Aremania, Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan (TATAK) bentukan DPC Peradi Kabupaten Malang, Jatim akhirnya mengumumkan tahap awal hasil investigasinya.

Ketua Tim Investigasi Tatak, Imam Hidayat menyatakan, pihaknya telah melakukan investigasi kepada para saksi dan korban dengan mengumpulkan beberapa kronologis tragedi kanjuruhan serta surat kuasa khusus perdata maupun pidana.

“Terdapat beberapa berkas terkait fakta kronologis yang  kami serahkan dan diterima langsung oleh utusan dari Komnas HAM dan lembaga perlindungan saksi dan korban (LPSK),” papar Imam Hidayat dalam keterangan tertulis yang diterima EDITOR.ID di Jakarta, Kamis (13/10/2022)

Menurut Imam Hidayat, Tim Advokasi Tatak akan terus melakukan investigasi secara bertahap berkaitan dengan saksi/korban yang baru mereka temui. Dan akan menindak lanjuti hasilnya untuk disampaikan kepada Komnas HAM dan LPSK

“Kami menemukan banyak fakta baru terkait tragedi Kanjuruhan dari hasil investigasi terhadap saksi dan korban, alat bukti dan analisa peristiwanya,” papar advokat senior yang juga Sekjen Peradi ini.

Berikut fakta-fakta yang ditemukan Tim Investigasi dan Advokasi Tatak berdasarkan keterangan kronologis para saksi/korban:

  1. Para supporter sebelum masuk kedalam stadion kanjuruhan, melalui proses penunjukan tiket dengan cara dicoret pada bagian barcorde tiket, pemeriksaan barang terlarang  terlebih dahulu oleh penyelenggara (Panpel),

  2. Pertandingan arema vs persebaya di babak pertama berjalan lancara dan kondusif tidak ada keributan apapun didalam stadion

  3. Pada babak kedua pertandingan masih berjalan dengan lancar dan kondusif, namun pada menit akhir sebelum usai pada menit 90-an, arema  masih tertimpa kekalahan dengan skor 3-2 persebaya unggul, terdapat teriakan semnagat  dari supporter kepada pemain untuk menyamakan skor, teriakan tersebut terjadi hingga akhir pertandingan peluit panjang berbunyi

  4. Pada saat peluit panjang berbunyi terdapat 1-2 supporter dari tribun under score berlalri menuju area lapangan stadion, mengahampiri pemain untuk memberikan semnagat dan meluapkan kekecewaan kepada supporter, hal tersebut menurut para saksi adalah hal biasa menghampiri para pemain maupun manajemn arema agar lebih baik kedepannya, namun hal tersebut tidak seperti yang biasanya yaitu aparat hanya menghalau supporter, namun kali ini yang terjadi aparat terlalu arogan, terlalu represif terhadap supporter dengan cara memukul, menendang hingga ditembakkannya gas air mata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: