Siapa Penembak Misterius 8 Korban di Rusuh 22 Mei?

Kesimpulan Hermawan penembaknya bukan polisi. “Jadi delapan orang yang meninggal terbukti ditembak single bullet, semua ada di leher dan dada pada sisi yang sama, jadi kesimpulan saya yang menembak bukan polisi,” ujar pria yang akrab disapa Kiki ini.

Selain itu, kejanggalan lain yang dilihat Hermawan adalah tidak jelasnya orang yang membawa para korban ke rumah sakit.

Jenazah kedelapan korban itu tidak ada catatan administrasinya di Rumah Sakit. Siapa yang mengambil. Dimana TKP korban meninggal diambil dan dibawa kemana.

“Mosok RS tidak tanya: sampeyan siapa, kok, bawa-bawa mayat ketembak ini?,” kata dia.

Sehingga tidak diketahui lokasi penembakan akibat tidak jelasnya identitas yang membawa korban.

“Jenazah yang dibawa semua tanpa identitas. Selain itu seluruh jenazah tidak jelas siapa yang mengambilnya dan siapa yang mengirimnya ke rumah sakit. Dimana TKP korban tersebut meninggal. Tidak ada data siapa yg mengambil dan dibawa kemana. Alias hilang.,” katanya.

Massa melakukan perlawanan ke arah petugas di depan kantor Bawaslu di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (21/5/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.

Dalam rangkaian aksi 21-22 Mei 2019 di gedung Bawaslu, Jakarta, yang berujung pada kericuhan di beberapa tempat, tercatat delapan orang tewas dan ratusan orang lainnya luka-luka. Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian membentuk tim investigasi untuk mengusut kerusuhan 22 Mei 2019.

“Kapolri sudah bentuk tim investigasi dipimpin Inspektorat Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Moechgiyarto untuk mengetahui penyebab dan semua aspek,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat pada Kamis, 23 Mei 2019.

Polisi membentuk tim pencari fakta untuk menyelidiki korban anak-anak yang diduga bukan pelaku kericuhan namun mendapat tindakan aparat kepolisian hingga tewas dalam demo 22 Mei 2019.

“Tim pencari fakta akan melakukan rapat pertama kemudian menentukan rencana tindak lanjut dan segera melakukan investigasi secara komprehensif,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jendral Polisi Dedi Prasetyo di Jakarta, Sabtu (25/5/2019).

Dia mengungkapkan, pihaknya tengah menyusun personel tim pencari fakta. Tim tersebut akan melakukan rapat pertama untuk menentukan rencana tindak lanjut dan investigasi.

Dedi memastikan hasil investigasi komprehensif terhadap korban tewas anak-anak akan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: