Sebelum Meninggal Sutopo Rasakan Sakit Luar Biasa, Morfin Tak Mempan.

Sutopo menjadi sosok sentral BNPB. Setiap kali ada bencana yang menerpa negeri ini, publik selalu berpaling pada keterangan Sutopo. Tak peduli sekecil apa pun bencana yang terjadi. Perannya melampaui tugasnya sebagai humas di lembaga tersebut.

Sutopo Purwo Nugroho merupakan salah satu sosok paling populer di negeri ini. Jika tidak percaya, ketik namanya di mesin pencari. Dalam waktu 0,4 detik, tersedia sekitar 2,81 juta informasi terkait Sutopo. Angka ini terus bertambah, apalagi ketika terjadi bencana, seperti gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Hampir tiap hari ini Sutopo tampil media massa, baik elektronik, daring, hingga cetak. Telepon genggamnya pun nyaris tak berhenti, menerima pertanyaan masyarakat maupun dari berbagai instansi pemerintah.

Sekalipun dikenal sebagai salah satu humas dan juru bicara dari institusi pemerintah yang paling aktif, namun Sutopo awalnya tak pernah membayangkan akan berkarir di bidang ini. Dia merupakan doktor bidang hidrologi yang menjadi peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Kemampuannya sebagai peneliti, memudahkan Sutopo dalam menyampaikan data-data yang dibutuhkan media dan publik secara cepat. Sedangkan kemampuannya menulis, menrut dia, diperoleh secara otodidak. Saat ini, dia biasa menulis di lapangan menggunakan telepon genggam. Bahkan, dia berani diuji adu cepat dengan wartawan dalam meliput dan melaporkan peristiwa jika terjadi kejadian di lapangan.

Sosoknya pun semakin dicintai wartawan lantaran Sutopo tak hanya sekadar memberikan informasi terkait bencana yang berlangsung. Namun, dia juga tak segan membagikan ilmu bumi yang dikuasainya kepada wartawan agar memahami konteks bencana yang terjadi.

Tak mengherankan, Sutopo mengambil studi S1 jurusan Geografi Universitas Gadjah Mada. Dia kemudian melanjutkan studi masternya denan mengambil program studi Pengelolaan DAS di Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia lalu mendapatkan gelar doktor setelah mengambil Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan IPB.

Kini, sosok pejuang yang begitu penting dan sangat membantu media di setiap peristiwa bencana itu sudah pergi. Terima kasih dan selamat jalan, Pak Topo!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: