PPI Sumbar Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk Hasilkan Regulasi Berbasis Riset

Suasana acara pengukuhan Kepengurusan Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) Provinsi Sumatera Barat, Jumat 10 Februari 2023 di Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat, Padang. (Dok. Muhammad Fadhli)
Suasana acara pengukuhan Kepengurusan Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) Provinsi Sumatera Barat, Jumat 10 Februari 2023 di Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat, Padang. (Dok. Muhammad Fadhli)

“Kedepan, PPI akan terus melakukan pendataan jumlah periset secara inklusif, dan mengajak para periset swasta bergabung. Riset dan inovasi untuk kemajuan negeri, dana riset tak harus bergantung pada dana DIPA APBN yang terbatas, tapi lebih menilik kepada apa yang dibutuhkan oleh industri atau pasar sehingga pemanfaatannya lebih inklusif,” kata Ahyar.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi yang diwakiliki Erinaldi (Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan Sumber Daya Provinsi Sumbar) pada kata sambutannya mengatakan, penelitian dan pembangan berperan penting dalam mendorong kemajuan suatu daerah. Hasil penelitan dan pengembangan yang akurat dalam bentuk konsep, model, maupun skenario merupakan pilihan kebijakan yang akan menjadi rekomendasi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Saat ini nasional juga internasional tengah menghadapi masalah pangan, dan energi.

“Riset kita perlu refocusing lagi. Riset yang kita lakukan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan wilayah. Jangan riset yang kita lakukan berdasarkan referensi dari luar, sementara di negeri kita tidak membutuhkan riset-riset seperti itu. PPI tentu akan meningkatkan mutu riset pada sumber daya yang lain. Sebagi informasi, komposisi pendidikan di Indonesia seperti yang dikeluarkan oleh Dukcapil, ternyata yang mengambil S3 hanya 0,03 %, yang S1 5 % dari jumlah penduduk. Permasalahannya, penduduk yang pendidikannya SD ke bawah itu 57 %. Apa yang harus kita lakukan dengan komposisi tersebut? Juga dalam menangani permasalahan stuting dan kemiskinan,” kata Erinaldi.

Erinaldi mengharapkan PPI sebagai wadah untuk melaksanakan kebijakan, agar informasi-informasi tersebut secara terus menerus meningkatkan kompetensinya untuk memproduksi dan menghasilkan invensi dan inovasi. Sehingga para periset dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya saing nasional di era global.

Sumatera Barat saat ini memiliki 68,4 % penduduk dengan usia produktif (15 – 50 tahun). Jika diproyeksikan pada komposisi jenjang pendidikannya, bisa dibayangkan kondisi Sumatera Barat pada saat ini. Kondisi tersebut tentu jadi tugas kita bersama, dengan melakukan aksi-aksi yang dapat meningkatkan grade. Karena rasio tersebut bukan meningkatkan angka produktivitas, tapi malah angka pengangguran.

Selain itu, Erinaldi juga menyampaikan beberapa titipan pesan lainnya dari Gubernur Sumbar Mahyeldi untuk PPI.  Tentang berkurangnya lahan pertanian, dan meningkatnya pendidikan yang berakibat pada berkurangnya jumlah petani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: