Potensi Industri Ekonomi Digital di Jawa Timur

MJC yang merupkan konsep dari Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak ini menjadi salah satu terobosan untuk mengurangi angka pengangguran di Jatim serta memberi akses bagi perusahaan di Jatim untuk mengakses tenaga professional dalam meningkatkan daya saing di era digital.

Selain MJC, Pemrov. Jatim melalui Dinas Perindag Prov. Jatim juga telah menginisiasi terbentuknya Jatim IT Creative (JITC) di Malang dan Surabaya yang dilengkapi dengan serangkaian fasilitas diantaranya magang, co-working space, hingga meeting room free of charge.

Hingga tahun 2019, tercatat enam komunitas startup yang telah bergabung di JITC, yaitu Desain Produk Industri, Animasi, Fotografi, Komik, Digital Marketing, dan Sinematografi.

Salah satu startup binaan JITC Malang yaitu Mocca saat ini telah mandiri dan sukses dalam mengembangkan bisnis startup digitalnya.

Jadi binaan JITC Malang pada tahun 2012, Mocca berhasil merambah pasar luar negeri dengan mengerjakan project-project yang berasal dari Itali, Kanada, Amerika Serikat (AS), India, Thailand, Filipina, dan lain-lain.

Didirikan oleh 3 pemuda (Aditya Yustanto, Eko Purnomo, dan Muhamad Zainuri) yang sebelumnya telah bekerja di animasi Internasional, Mocca kini telah berkembang dan memiliki tim sejumlah 75 orang, baik dari bisnis komunitasnya maupun anak magang yang tergabung didalamnya.

Menariknya menurut Chief Operating Officer (COO) Mocca Irwanto, Mocca membuka peluang kerja bagi teman-teman yang tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi dan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi (PT).

“Jadi siapapun yang mau dan ingin belajar menjadi professional, kami akan ajari sampai bisa dengan ketentuan harus belajar minimal 6 bulan dan memberikan pengajaran ke angkatan selanjutnya selama 6 bulan,” tutur Irwanto.

Kemudian, Irwanto menambahkan jika fokus bisnis startup yang dikelola oleh Mocca adalah pembuatan animasi yang berhubungan dengan film, aplikasi, dan beberapa produk turunannya.

Selain itu, pada masa pandemi Covid-19 ini mereka mengusung sebuah branding khusus untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan tujuan untuk membantu pelaku UMKM bangkit.

“Selain branding untuk UMKM, kami juga membuat aplikasi yang release di Jatim Park dan membuat aplikasi yang dipesan oleh BUMN,” ungkap Irwanto.

Untuk membangun pasar sampai saat ini, Mocca masih mengandalkan B2B (Bussines to Bussiness) dengan menawarkan jasa kepada studio-studio besar yang ada di luar negeri.

“Sejauh ini memang market kita 90 persen luar negeri dan 10 persen adalah lokal dengan kategori perseorangan,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: