Ponpes Salafiyah Banten Dukung Komjen Listyo Jabat Kapolri

Kh Martin Sarkowi Ketua Dewan Pembina Majelis Pondok Pesantren Salafiyah

EDITOR.ID, Kota Serang, Banten,- Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fathoniyah Banten, KH Martin Sarkowi, mendukung keputusan Presiden Joko Widodo mengajukan nama Komisaris Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kepala Kepolisian Republik Indonesi (Kapolri).

KH Martin Sarkowi yang juga Ketua Dewan Pembina Majelis Pondok Pesantren Salafiyah berharap DPR menetapkan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis yang telah memasuki masa pensiun.

“Saya, atas nama pribadi dan selaku pimpinan Pondok Pesantren Al-Fathoniyah dan ketua Dewan Pembina Majelis Pondok Pesantren Salafiyah Banten, mendukung Komjen Pol Listyo Sigit Pranowo, sebagai calon Kapolri, yang telah diajukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI),” tutur H. Matin Sarkowi dalam pernyataan di kediamannya. Jumat (15/1/2021).

Tokoh ulama Banten ini menyatakan bahwa sosok Komjen Listyo Sigit dikenal sebagai polisi yang ramah dan selalu rendah hati. “Beliau sangat dekat dan selalu bersinergi dengan para ulama,” katanya.

Lebih lanjut, H. Matin Sarkowi menambahkan, pihaknya merasa bangga. Apalagi Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo pernah bertugas sebagai Kapolda Banten dan selama menjabat sebagai Kapolda Banten, Komjen Listyo dinilai mampu menciptakan suasana kondusif dan stabilitas.

“Tentu menjadi kebanggaan karena beliau pernah menjabat sebagai Kapolda Banten,” tuturnya.

Masih kata pimpinan Pondok Pesantren Al-Fathoniyah ini berharap Kapolri yang baru ini nantinya mampu memberikan pengayoman kepada masyarakat dan selalu dekat dengan para ulama.

“Saya berharap, bisa membawa Kepolisan Republik Indonesia lebih dipercaya oleh masyarakat sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan masyarakat, ungkapnya.

Ketua Majelis Pondok Pesantren Salafiyah (MPS) Banten KH Martin Syarkawi bahkan teringat akan kiprah polisi kelahiran Ambon, Maluku, 5 Mei 1969 itu saat menjabat sebagai Kapolda Banten.

Ketika itu, kata Kiai Martin Syarkawi, jenderal bintang tiga yang biasa dia panggil dengan nama Sigit telah menunjukkan kepeduliannya terhadap pemberdayaan ekonomi di pondok pesantren.

Sigit menurutnya ikut membangkitkan ekonomi dan kemandirian ponpes salafiyah yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan di Provinsi Banten.

“Pak Sigit pernah bertanya kira-kira solusinya apa untuk menjaga kemandirian ponpes salafiyah ini. Lalu terpikirlah untuk membangun pemberdayaan ekonomi pesantren,” kata Kiai Martin Syarkawi melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (15/1).
Kiai Martin menjelaskan, dari ide tersebut akhirnya muncul program Rumah Pangan Santri (RPS).

Setelah dilakukan pendataan dan verifikasi, saat itu ada sekitar 150 lebih ponpes yang diikutsertakan dalam program tersebut. Konsep RPS adalah seperti warung menyediakan gas, beras dan kebutuhan pokok lainnya.

Untuk memuluskan program tersebut, mantan ajudan Presiden Jokowi itu akhirnya menggandeng Bulog dan Pertamina.

“Saya berkelakar ke Pak Sigit kalau dagang, kami tidak punya modal. Alhamdulillah akhirnya beliau memberikan modal Rp 20 juta untuk masing-masing RPS,” ungkap Kiai Martin Syarkawi.

Diakui Kiai Martin, hingga saat ini RPS yang dibangun alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 saat menjabat Kapolda Banten, sudah berkembang dan mampu memberdayakan ekonomi di ponpes.

“Pak Sigit juga memfasilitasi (ponpes) untuk jadi pangkalan gas tiga kilogram. Ini sangat luar biasa karena membantu ekonomi pesantren,” papar Ketua Pembina Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Serang itu. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: