Pembangunan Tol Kaligawe-Sayung Seksi I Alami Hambatan Mulai Teratasi

img 20220124 wa0038

EDITOR.ID,Semarang,?Pembangunan tol tanggul laut Kaligawe – Sayung sepanjang 10,69 km yang kini mengalami keterlambatan, akibat adanya pembebasan lahan terendam hingga saat ini belum tuntas keseluruhannya. Berangsur-angsur mulai teratasi dan ada titik terang.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, tak menampik pembangunan tol tanggul laut seksi 1 mengalami keterlambatan, mengingat adanya tanah terendam pada lokasi rencana pembangunan tol tanggul laut menurut Undang?Undang Agraria terkait tanah musnah, sehingga dianggap tidak memiliki kepemilikan.

Padahal, fakta di lapangan dan data yang ada, tanah terendam tersebut semula merupakan daratan yang memiliki sertifikat kepemilikan.

?Timeline tol laut yang menjadi agenda Semarang memang mengalami keterlambatan, karena ada istilah Undang-undang Agraria yaitu tanah musnah, mengalami debatable yang cukup rumit,? ujar Hendi saat menjadi salah satu narasumber kegiatan bincang siang di Comman Center Kabupaten Demak, Senin (24/1/2022).

Menurut Hendi, karena di dalam Undang-undang tersebut, tanah jika kena air laut maka dianggap tidak ada kepemilikannya padahal di situ bekas daratan, pemilik sertifikatnya banyak.

” Namun permasalahan tersebut telah menemui titik terang dengan adanya petunjuk dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Disebutkan melalui petunjuk presiden yang diterbitkan, maka dapat dilakukan pelelangan yang prosesnya bisa diselesaikan pada akhir tahun ini,” katanya.

Meski begitu, Hendi berharap, pembangunan tol tanggul laut dapat segera rampung, sehingga bisa mendorong lompatan pembangunan di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.

?Tapi Alhamdulillah melalui petunjuk Bapak Presiden maka dilakukan pelelangan dan lelangnya sudah selesai di akhir tahun,? tutur Hendi.

?Kalau pembangunan tol tanggul laut ini selesai, tentu saja bisa menahan air laut pasang, kemudian secara aksesibilitas jalur Pantura jika terhubung jalan tol, maka akan berjalan dengan lancar,? ujarnya.

Hendi juga menyinggung, soal pentingnya komunikasi antar wilayah dalam pengembangan daerah di Jawa Tengah, khususnya pada wilayah hinterland Kedungsepur, atau Semarang Raya.

?Saya selalu diingatkan oleh para senior bahwa inilah saatnya kita berkolaborasi, tidak untuk berkompetisi, kalau tidak terjalin komunikasi yang baik, muncul banyak persoalan bukan kemanfaatan. Maka dengan adanya mbak Eisti dan mas Dico di sini, semoga banyak kemanfaatan yang kita dapatkan,? tutur Hendi.

Kolaborasi Atasi Pariwisata

Sedangkan salah satu kolaborasi yang diharapkannya adalah terkait terkait pengembangan sektor kepariwisataan, mengingat pada masa pandemi Covid-19, upaya membangun sektor pariwisata, harus terus dilakukan, agar tetap bisa menjadi pendapatan masyarakat.

?Saya rasa kami bertiga sudah punya semangat yang sama. Untuk lainnya kita akan buat pertemuan sampai semua memiliki visi yang sama,? ujarnya.

Seperti diketahui, tol Semarang ? Demak dibangun dengan skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU) sepanjang 27 km dan akan terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang sekaligus untuk menanggulangi rob yang kerap terjadi di Semarang.

Pembangunan Jalan Tol Semarang- Demak terbagi menjadi dua seksi, untuk Seksi 1 Semarang ? Kaligawe ? Sayung sepanjang 10,69 km merupakan dukungan Pemerintah. Sementara Seksi 2 Sayung- Demak sepanjang 16,31 km merupakan tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak dengan total nilai investasi sekitar Rp 15,3 triliun.

Pembangunan tol dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya- PT Pembangunan Perumahan (KSO) dan konsultan supervisi PT Virama Karya. Hingga 24 Januari 2021 pembangunan Seksi 1 Semarang- Sayung sudah mulai tahap kelinci sekitar 2,29 %, sementara progres konstruksi pembangunan Seksi 2 sudah mencapai 36 %.

Ruas Tol Semarang – Demak ke depan bakal meningkatkan konektivitas di wilayah Jawa Tangah bagian utara, sekaligus terhubung kawasan-kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata, khususnya Demak sebagai kawasan wisata religi.

Dalam kegiatan Bincang itu, turut hadir Bupati Demak Eisti?anah dan Bupati Kendal Dico Ganinduto.(tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: