Pejuang Toleransi itu Calon Kuat Menteri Sosial?

Menurutnya, persoalan kesejahteraan sosial tidak bisa dilepaskan dari persoalan toleransi.

“Ini seperti ayam dan telur. Kalau masyarakat tidak rukun, kalau masyarakat konflik tidak bisa tercapai target ekonomi yang tinggi,” katanya.

Untuk itu, Yenny berharap siapapun pemenang Pilpres 2019 harus mau merangkul dan mendengar aspirasi dari pihak kalah.

Apalagi, kata Yenny cita-cita Jokowi dan Prabowo tak jauh berbeda, yakni ingin membangun Indonesia yang adil, sejahtera, makmur, kuat dan disegani seluruh dunia serta tanpa persoalan radikalisme dan intoleransi.

“Ini kan bisa saling mengakomodir. Saya yakin karena baik Pak Jokowi maupun Pak Prabowo memiliki keinginan untuk Indonesia di masa depan,” tutupnya.

Dalam kesempatan lain, Yenny Wahid mendukung niat presiden terpilih Joko Widodo mengangkat menteri dari kelompok milenial yang berusia muda.

Yenny mengatakan, sosok-sosok dari kalangan milenial perlu dihadirkan dalam kabinet karena dinilai dapat mengikuti tantangan zaman.

“Bagus banget karena zamannya zaman milenial. Nah, kita-kita yang sudah tidak milenial lagi belum tentu bisa mengikuti cara berpikir atau tantangan zaman. Memang perlu anak milenial supaya bisa mengatasi tantangan yang ada,” kata Yenny belum lama ini.

Yenny menuturkan, kelompok milenial juga memiliki kelebihan yakni mempunyai pola pikir yang lebih segar serta akrab dengan perkembangan teknologi.

Yenny pun tak mempermasalahkan keraguan sejumlah pihak yang menyebut kelompok milenial belum pantas jadi menteri karena pengalamannya yang dangkal.

“Pak Jokowi dulu waktu nyalon jadi presiden juga belum punya pengalaman menjadi presiden. Gus dur juga dulu terpilih jadi presiden juga belum punya pengalaman jadi presiden,” ujar Yenny.

Menurut Yenny, kelompok milenial yang terpilih masuk kabinet nanti harus mau belajar dari orang-orang yang lebih senior untuk memperkaya pengalaman mereka.

“Kalau misalnya tokoh-tokoh muda nanti yang diminta masuk ke kabinet bisa tetap rendah hati dan mau sowan ke yang lebih tua ngga ada masalah jadinya ke depannya walaupun dia mungkin tidak punya pengalaman,” kata Yenny.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan kriteria menteri yang akan mengisi kabinetnya ke depan.

Menurut Jokowi, para menteri yang mengisi kabinet baru nantinya harus memiliki kemampuan untuk mengeksekusi program secara tepat dan cepat.

Kedua, harus memiliki kemampuan manajerial.

Ketiga, kabinet mendatang juga akan banyak diwarnai dengan anak-anak muda. “Ya, bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manajerial, dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak,” kata Jokowi. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: