Paha Mulus Cawali Tangsel

Lebih lanjut, Tsamara menilai bahwa saat terjadi pelecehan seksual, maka otak pelakulah yang bermasalah bukan korbannya.

“Ini salah satu contoh riil bahwa otak pelaku pelecehan yang bermasalah, bukan korban pelecehannya. Mbak Sara sedang nyalon jadi pejabat publik, yang dibahas malah ketubuhannya? Apa coba yang bermasalah kalau bukan otak pelaku?” imbuh Tsamara geram.

Meski demikian, cuitan Said Didu dan Panca yang sempat ditangkap layar Tsamara tersebut dianggap editan oleh sejumlah warganet.

Tsamara pun lantas menegaskan bahwa foto capture yang ia sertakan dapat dipastikan kebenarannya.

“Untuk yang bilang screenshot itu editan & nggak asli, monggo ya. Saya gak peduli orangnya siapa. Yang saya tau pesan yang ada di sini salah 100% & jelas pelecehan seksual terhadap perempuan,” tegas Tsamara dengan menyertakan link asli cuitan Said Didu.

Menanggapi pengakuan Panca, Sara menilai penjelasan Panca soal ‘Paha calon wakil Wali Kota Tangsel itu mulus banget’ tidak masuk akal. Menurut Sara, cuitan itu sudah jelas ditujukan kepadanya, yang merupakan bakal balon Wakil Wali Kota Tangsel.

“Hmmm.. mungkin kurang masuk akal ya. Menurut saya karena jelas yang disebut adalah ‘Calon Wakil Wali Kota Tangsel’ jadi spesifik,” kata Sara melalui pesan singkat, Minggu (6/9/2020).

Namun Sara tak mau berkomentar jauh soal siapa pemilik ‘paha mulus’ yang dicuit oleh akun Twitter @panca66 milik politikus Partai Demokrat itu. Dia menyebut, selain dia, mungkin soal ‘paha mulus’ juga ditujukan pada bakal calon Wali Kota Tangsel lainnya.

“Tapi betul itu bisa saja yang beliau maksud bukan saya, bisa Pilar Saga Ikhsan, atau Ruhamaben,” kata Sara.

Namun sebelumnya Saraswati sudah membuat jawaban atas cuitan Panca. Berikut jawaban Saras :

Atas kejadian ini, Calon Wakil Walikota Tangsel Rahayu Saraswati dalam sebuah pernyataan pers memberi jawaban menohok.

“Setahu saya ada dua pihak yang melakukan cuitan yang sepertinya akhirnya viral. Akun Twitter tidak saya pegang secara pribadi sebenarnya, tetapi oleh tim saya yang mengerti betul perjuangan saya soal pelecehan dan kekerasan seksual yang kerap kali terjadi di Indonesia, fisik maupun verbal bahkan lewat medsos sekalipun.

Saya menyayangkan saja dan jujur kecewa bahwa ada tokoh-tokoh politik senior yang memberikan contoh kurang baik bahkan mengobjetifikasi seorang calon pimpinan daerah.

Ya, dikatakan bahwa tidak mencantumkan nama. Maka bisa saja yang beliau maksud adalah calon wakil walikota yang lainnya, yang notabene laki-laki semua. Mungkin saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: