Nominator Calon Mendagri: Pakde Karwo, Sukses Sejahterakan dengan Jatimnomic

Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, Indonesia, 16 Juni 1950 ini adalah salah satu sosok kandidat Mendagri yang sarat jejak rekam prestasi. Ia adalah orang nomor satu di provinsi Jawa Timur pada 12 Februari 2009 hingga 12 Februari 2019.

Semasa dipercaya oleh masyarakat Jatim untuk memimpin provinsi dengan luas wilayah 47.922 km2 ini, Pakde Karwo memegang komitmen mengentas kemiskinan lewat solusi memberikan fasilitas dan kemudahan di Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta memberikan fasilitas pada Koperasi.

Untuk menarik investor agar menanamkan modalnya di Jawa Timur, Pakde Karwo telah melakukan langkah progresif dengan mendirikan Pusat pelayanan Perizinan Terpadu (P2T), yang memotong jalur birokrasi yang membutuhkan waktu lama menjadi lebih cepat. Di samping itu, juga disediakan tanah yang siap untuk investor, memberikan kecukupan listrik.

Sehingga menjadikan suatu konsep yang berkorelasi positif antara pengentasan kemiskinan dan memperluas lapangan kerja. Dengan demikian, Pakde Karwo tetap berpihak pada rakyat miskin namun tetap memberikan kesempatan pada pengusaha untuk mengembangkan investasinya. Rencananya, dia akan kembali maju dalam pemilihan gubernur selanjutnya.

Di pemilihan Gubernur Jatim 2013, Soekarwo bersama pasangannya Gus Ipul kembali terpilih untuk memimpin Jawa Timur. Ia berhasil memenangkan pemilu hanya dalam satu putaran. Pakde Karo kembali dipercaya masyarakat untuk memimpin karena banyak warga yang mengaku puas terhadap kinerjanya. Selain itu tingkat kepopuleran pasangan ini juga lebih tinggi dibandingkan tiga pasangan lainnya.

Soekarwo menamatkan pendidikannya di SD Negeri Palur Madiun (1962), SMP Negeri 2 Ponorogo (1965), serta SMAK Sosial Madiun (1969). Gelar sarjana hukum diperolehnya di Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya (1979).

Sementara gelar pascasarjana hukum di Universitas Surabaya (1996), dan gelar doktornya di Universitas Diponegoro Semarang (2004).

Soekarwo mengawali kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan (Kadispenda) Provinsi Jawa Timur, dan terakhir sebagai Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (2003–2008).

Ia juga dipercaya sebagai Komisaris Utama Bank Jatim sejak tahun 2005 hingga 2009.

Masa Jabatan I (2009–2014)

Di bawah kepemimpinannya sebagai gubernur, Jawa Timur mengalami pembangunan infrastruktur yang sangat pesat yaitu Jembatan Suramadu, Pelabuhan Teluk Lamong, Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, serta mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi yaitu 7,3% atau di atas nasional yang hanya 6,2 persen.

Masa Jabatan II (2014–2019)

Kiprah Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dalam memajukan perekonomian daerah dan nasional mulai tampak. Pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 5,18 persen pada kuartal I tahun 2015 melebihi rata-rata nasional sebesar 4,71 persen. Didukung dengan perbaikan koefisien Gini yang mengukur tingkat disparitas, pembangunan ekonomi Jatim diharapkan mampu menopang pembangunan ekonomi nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: