Miris, Belasan Anak Dibawah Umur Didoktrin Jihad Mati di Aksi 22 Mei

“Dengan viralnya di media sosial, foto seseorang diduga masih usia anak dan bertuliskan pernyataan atas nama jihad yang akan dilakukan tanggal 22 Mei 2019, sebagai respons pengumuman KPU, kami mengundang Ketua TKN dan Ketua BPN untuk mendiskusikan antisipasi dan pencegahannya,” ujar Susanto.

Namun Susanto tak menjelaskan detail foto tersebut diambil kapan. Dia mengatakan pertemuan untuk membahas hal tersebut digelar Jumat (17/5/2019) di KPAI.

“Surat sudah kita sampaikan,” ujarnya.

Usut Dalang Yang Doktrin 14 Anak Bawa Surat Wasiat untuk Ikut 22 Mei

KPAI mendesak polisi untuk mengungkap siapa dalang yang memobilisasi anak dalam aksi tersebut.

Susanto meminta penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik merupakan pelanggaran hukum. Dia menuturkan KPAI telah meminta masing-masing tim kampanye pasangan calon untuk mencegah terlibatnya anak dalam sengketa pemilu,

“Penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik merupakan pelanggaran hukum. Untuk mencegah hal ini terjadi, KPAI telah mengundang BPN dan TKN agar melakukan langkah-langkah antisipasi dan pencegahan sehingga tak ada anak yang dilibatkan apalagi dalam sengketa pemilu,” tuturnya.

Susanto mengakui menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak setiap warga negara. Tapi dia mengingatkan adanya batasan dalam menyampaikan pendapat yang harus dipatuhi.

“Menyampaikan aspirasi merupakan hak setiap warga negara sepanjang sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Namun memobilisasi anak untuk demonstrasi merupakan pelanggaran,” ucapnya.

Anak-Anak Dieksplotasi sebagai pelaku kerusuhan. KPAI mendesak polisi mengungkap dalang yang memobilisasi anak-anak untuk berjihad mati dalam aksi demo 22 Mei yang berakhir rusuh di Jalan Petamburan dan Tanah Abang, Jakarta Pusat (Sumber Foto BBC News)

Mirisnya dalam aksi rusuh pada 21 dan 22 Mei kemarin di Jalan Petamburan dan Tanah Abang, Jakarta Pusat, ternyata massa yang bertindak anarkhis didominasi oleh remaja dan anak dibawah umur. Dalam jiwa mereka ditanamkan untuk membenci aparat keamanan.

Bahkan ada pula anak-anak usia SD yang ikut turun ke jalan. Anak-anak dibawah umur itu tak segan-segan memancing emosi dan memprovokasi polisi.

Di sekitar perempatan Jalan KS Tubun Petamburan, Jalan Slipi I Jalan, dan Jalan Jati Baru, Rabu, anak-anak kecil itu yang juga ada bocah SD memprovokasi dengan melontarkan umpatan ke aparat kepolisian yang bersiaga. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: