Menteri Agama dan Pemimpin Ummat Tanamkan Moderasi Beragama Pada Mahasiswa Baru UI

menteri agama dan pemimpin ummat tanamkan moderasi beragama pada mahasiswa baru ui

?Karena seseorang bisa selamat bukan dengan pagar kawat berduri, namun dengan pagar hati. Artinya orang yang takut dengan dirinya sendiri,? ujarnya.

Ia berpesan kepada mahasiswa baru untuk bersikap luwes, berwawasan luas, dan memiliki prinsip tegas namun sikap tidak keras.

Pendeta Jimmy Sormin sebagai narasumber terakhir, menyampaikan bahwa perbedaan saat ini tidak bisa kita gugat lagi, namun seharusnya bisa dinikmati dan disyukuri.

?Menjadi mahasiswa UI, tidak saja berbasiskan toleransi tetapi lebih dari itu, beyond toleransi, menghargai orang lain. Mulai dari mengenal, inilah kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami yang lain dari sesama kalian. Agar attitude kalian menjadi menghargai orang lain, konstruktif, dan berkelanjutan bagi orang lain,? katanya.

Di akhir sesi, Dr. Zastrouw menyimpulkan kuliah umum yang dilanjutkan sesi diskusi dengan para tokoh lintas agama tersebut. Menurutnya, menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup bagi bangsa untuk tetap bersatu merupakan upaya merawat dan merajut keberagaman di Indonesia. Wisdom atau kearifan, toleransi yang menjadi langkah awal merajut kebersamaan, dan empati, merupakan kunci moderasi beragama di Indonesia.

Harapannya nilai-nilai tersebut dapat ditiru dan diterapkan oleh mahasiswa baru UI, agar timbul rasa ?saling? yaitu saling merasa, saling memberi, dan saling menerima antar sesama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: