Memahami Sudut Pandang Quraish Shihab Soal Covid-19

Oleh      : Satria Noor Firmanda.

Penulis  : Mahasiswa Semester 3 Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris

                Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga

Satria Noor Firmanda
Satria Noor Firmanda

Sudah hampir 11 bulan belakangan, seluruh penjuru dunia sedang menghadapi wabah yang mengerikan dan mematikan. Wabah itu tidak lain dan tidak bukan adalah Corona Virus Desease atau Covid-19.

Wabah yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok ini menjadi momok menakutkan bagi seluruh manusia. Tak bisa dipungkiri bahwa wabah ini selain mematikan, juga bisa menyebar dengan sangat cepat secara massif.

Seketika hiruk pikuk dunia berubah. Semua kegiatan-kegiatan yang kita lakukan tak lagi bisa dilakukan seperti sediakala. Kita dihimbau untuk melakukan berbagai kegiatan dari rumah seperti bekerja dari rumah dan belajar secara daring.

Hal itu dilakukan agar kita bisa semakin cepat untuk melewati situasi pandemik yang sulit ini.

Ada beberapa sektor yang terdampak oleh Covid-19, antara lain sektor ekonomi, pariwisata, dan pendidikan.

Di bidang ekonomi kita tahu bahwa kegiatan ekonomi terhambat akibat wabah ini. Sebagai contoh sederhana seperti para buruh pabrik yang banyak di-PHK karena perusahaan juga mengalami penurunan pendapatan yang signifikan di masa ini.

Pandemi ini tentu saja tidak terlepas dari campur tangan Tuhan sebagai pengendali alam semesta. Meskipun kita sedang dirundung kesedihan dan kesusahan sebab pandemi ini, kita wajib tetap berpikir positif kepada Tuhan YME sebagai refleksi bahwa kita adalah hamba yang taat.

Salah satu ulama Tafsir terkemuka Indonesia Prof Dr Muhammad Quraish Shihab punya sudut pandang berbeda dan bijak dalam memahami Pandemi Covid-19. Beliau mengemukakan sisi lain tentang keberadaan Covid-19 yang tengah melanda negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Menurut Quraish Shihab, wabah Covid-19 merupakan peringatan dari Allah, bukan siksaan.

Peringatan supaya kita menjadi lebih baik, supaya kita menjadi lebih eling, supaya kita lebih banyak menjalin hubungan antar sesama kita dan sebagainya. Kita diperingatkan itu, dan peringatan itu adalah hikmah.

Prof Quraish Shihab lebih senang untuk menyatakan bahwa ini adalah bencana yang merupakan ujian dan peringatan dari Allah untuk umat manusia yang dewasa ini sering angkuh dan merasa diri mampu melakukan segala sesuatu.

Ulama alumnus Universitas Al Azhar Mesir ini lalu mengutip Surat Al-Anfal Ayat 25 yang menjelaskan bahwa bencana tidak hanya ditimpakan kepada orang-orang yang bermaksiat saja. “Hati-hatilah datangnya suatu bencana, ujian yang bisa menimpa bukan hanya orang yang durhaka dan zalim di antara kamu, jadi ini bencana berupa ujian.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: