Kiai PBNU: Wayang Bisa Jadi Media Dakwah Islam ke Umat

ketua pbnu kh muhammad cholil nafis

EDITOR.ID, Jakarta,- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, KH Muhammad Cholil Nafis menegaskan, jangan mendikotomi antara budaya dan agama Islam. Karena Islam dijadikan budaya masyarakat tak apa-apa justru baik. Sebaliknya budaya di Islamkan sah. Seperti wayang.

Sejak masa lampau wayang telah digunakan para wali dan ulama besar untuk mengenalkan dan mendekatkan Islam kepada masyarakat yang belum memahami Islam.

Karena pendekatannya dilakukan dengan menggunakan budaya dan kearifan lokal, maka para pendakwah agama di masa itu, berhasil mengembangkan ajaran Islam di tanah Jawa dengan cepat. Termasuk penggunaan budaya yakni kesenian wayang sebagai media atau alat untuk mensosialisasikan ajaran Islam kepada umat secara luas.

Karena agama Islam harus masuk dan mendekatkan diri kepada umat melalui budaya. Lebih lembut dan bisa diterima dengan senang oleh masyarakat.

Oleh karena itu kiai Cholil membantah pernyataan pendakwah Ustaz Khalid Basalamah yang meminta umat Islam meninggalkan kesenian wayang.

Cholil Nafis pun mengaku menyayangkan pernyataan Ustaz Khalid Basalamah soal wayang itu.

Menurutnya, Khalid Basalamah tak perlu melontarkan ucapan dikotomis itu. Sebab, kata Cholil, budaya juga bisa diislamkan.

?Sebenarnya tidak harus dikotomis. Islam dijadikan budaya tidak apa-apa, budaya diislamkan juga sama-sama bisa,? ujar Cholil Nafis, dikutip dari situs NU Online, Kamis (17/2/2022)

Ia pun berpendapat, tak ada larangan untuk mempergunakan wayang sebagai sarana untuk dakwah selama hal itu tidak melanggar syariah.

?Al-?adah al-muhakkamah, tradisi menjadi hukum ketika tidak ada ketentuan, termasuk tidak ada ketentuan cara dakwah,? tuturnya.

Lebih lanjut, Cholil Nafis juga menerangkan bahwa dakwah telah ada pada abad ke 14 dan digunakan oleh agama Hindu. Namun, tidak berarti dakwah milik agama Hindu.

?Bahkan dakwah itu hadir di abad ke 14 juga digunakan oleh agama Hindu. Bukan berarti punya Hindu, tetapi sebelum Hindu pun, wayang sudah ada,? jelasnya.

Selain itu, Cholil Nafis juga memandang bahwasanya wayang merupakan mahakarya seni bertutur.

Bahkan, menurut Cholil, wayang juga telah ditetapkan oleh Unesco menjadi Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang narasi dan warisan budaya yang indah dan mengagumkan pada 7 November 2003 silam.

?Wayang itu nilai seni dan mendekatkan Islam kepada umat. Maslahatnya lebih banyak, tidak apa-apa, boleh-boleh saja,? ungkapnya.

Mengutip Hops.id, Cholil Nafis juga menilai seni wayang yang disebut dilarang Khalid Basalamah dilarang dalam Islam itu sangat tergantung penggunaannya.

?Kalau untuk kebaikan jadi kebaikan, pun sebaliknya jika digunakan untuk keburukan. Jadi, wayang hanya alat saja, tidak ada hukum yang melekat di dalamnya,? ujarnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: