Kabupaten Hulu Sungu Selatan, Bantu Perbaikan Rumah Bagi Warga Tak Mampu

Jerry didampingi Resty Adelia Natadiharja pejabat di Kemenpan/RB. Rumah papan sederhana yang saat ini ditempati ibu Ma'a bersama suami (seorang petani penggarap) dan anak mereka dijuluki rumah Aladin.

Ibu Ma'a bersama Ibu Resti Adelia personil tim validasi mewakili Kemenpan/RB

Hulu Sungu Selatan, Kalsel, EDITOR.ID,- Seorang ibu rumah tangga bernama Ma’a, 50 tahun sangat merasakan manfaat inovasi daerah yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungu Selatan (HSS) Provinsi Kalimatan Selatan. Keseharian Ma’a, selain selaku ibu rumah tangga yang memelihara tiga anak, terkini telah menjadi “wirausaha” pemula dalam skala mikro.

Setiap harinya, Ma’a membuat dua jenis kue tradisional. Roti unti kelapa dan Tahu isi. Pembeli kue bikinan Ma’a adalah masyarakat setempat, di desa kediamannya,

Ma’a merupakan warga Desa Pandulangan, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten HSS, di Provinsi Kalimantan Selatan. Harga per biji kue Ma’a lumayan murah Rp 2.000 per biji. Ma’a peroleh untung Rp.1,000 per biji. Lumayanlah.

“Saya membuat paling sedikit dua puluh biji setiap harinya. Untung seribu,” kata Ma’a saat ditemui di depan rumah papan yang sederhana tetapi sehat.

Pekan lalu, Ma’a ditemui Tim Validasi Lapangan Daerah Terinovatif dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Kementrian Dalam Negeri RI.

Atas nama Kepala BSKDN DR. Yusharto Huntoyungo, tim validasi lapangan di HSS dipimpin Jerry Walo, Koordinator Substansi Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri BSKDN, Kemendagri.

Jerry didampingi Resty Adelia Natadiharja pejabat di Kemenpan/RB. Rumah papan sederhana yang saat ini ditempati ibu Ma’a bersama suami (seorang petani penggarap) dan anak mereka dijuluki rumah Aladin.

“Aladin atau kepanjangan dari atap, lantai, dinding,” papar Kepala Bappelitbangda Kabupaten HSS M. Arliyan Syahrial.

Selama lima tahun terakhir, Kabupaten HSS telah melakukan inovasi daerah unggulan berkelanjutan demi pengentasan kemiskinan ekstrim di HSS.

Mantan Bupati HSS H. Achmad Fikry st ditemui tim validasi mengungkapkan, hingga 2023 ini, sudah lebih 5.800 warga miskin yang dituntaskan melalui inovasi daerah tersebut.

Ibu Ma’a merupakan salah satu bukti dari kisah sukses intervensi Pemkab HSS. Ribuan lainnya tersebar hingga pelosok HSS.

Siap sosok dibalik kisah sukses ini? Fikry mengakui Kepala Bappelitbangda M.Arliyan Syahrial adalah panglima Inovasi Daerah HSS.

Penjabat Bupati HSS pun menyatakan senada dengan Akhmad Fikry.

“Panglima inovasi daerah di HSS adalah Arliyan Syahrial, kepala Bapelitbangda,” ujar Pj Bupati HSS Drs. Hermansyah, MM ketika bertemu tim validasi di kawasan pendopo di Kandangan, ibu kota HSS.

HSS termasuk salah satu Kabupaten Terinovatif 2023. Selama lima tahun berturut (2019 hingga 2023), Kabupaten HSS selalu masuk daerah unggulan terinovatif.

Sejumlah daerah otonom di Indonesia sudah datang ke HSS. Mereka belajar, meniru dan mereplikasi kisah sukses HSS. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: