Jokowi-Surya Paloh Akhirnya Bertemu di Istana, Apa yang Dibahas?

Padahal sebelumnya digosipkan hubungan Jokowi dengan Surya Paloh merenggang bahkan terjadi keretakan pasca penangkapan Sekjen Nasdem dalam kasus korupsi Menara BTS Kominfo. Namun pertemuan Jokowi dan Surya Paloh menghabus opini dan narasi tersebut.

Jokowi Bersama Surya Paloh Dalam Sebuah Pertemuan yang Saling Akrab Dok

Jakarta, EDITOR.ID,- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang piawai dan jago lobi politik. Setelah lama tak pernah bertemu dengan Surya Paloh, Jokowi akhirnya membuktikan mampu ‘menjinakkan’ Ketua Umum Partai NasDem tersebut. Keduanya bertemu di istana Presiden dan membahas berbagai persoalan serius.

Padahal sebelumnya digosipkan hubungan Jokowi dengan Surya Paloh merenggang bahkan terjadi keretakan pasca penangkapan Sekjen Nasdem dalam kasus korupsi Menara BTS Kominfo. Namun pertemuan Jokowi dan Surya Paloh menghabus opini dan narasi tersebut.

Dikabarkan Surya Paloh baru saja menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (17/7/2023) sore ini.

Kabar pertemuan itu dibenarkan oleh Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim. Namun, Hermawi membantah pertemuan membahas soal reshuffle yang diumumkan Jokowi pagi sebelumnya.

“Ya silaturahmi, ndak bahas reshuffle, itu memang wilayah presiden,” kata Hermawi sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com, saat dikonfirmasi.

Hermawi enggan bicara lebih jauh soal pertemuan itu. Termasuk apakah pertemuan dilakukan atas permintaan Surya Paloh atau undangan Presiden Jokowi.

Hubungan Jokowi dan Paloh memang merenggang dalam beberapa waktu terakhir. Teranyar, jatah menteri NasDem berkurang setelah posisi Menkominfo kini diisi Budi Arie Setiadi yang berasal dari unsur relawan.

Sahabat jokowi

Merespons hal itu, Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali menegaskan partainya akan tetap menjadi sahabat bagi Presiden Joko Widodo dan akan tetap berada di koalisi pemerintah hingga akhir.

Ali mengaku menghargai keputusan Jokowi dengan kembali melakukan reshuffle. Dia menyebut pergantian menteri sebagai hak prerogatif presiden. Pihaknya mengaku tak mempermasalahkan meskipun jatah menteri NasDem berkurang satu.

“Kami tetap di pemerintahan sebagai komitmen yang pernah kami sampaikan, mengawal pemerintahan sejak 2014. Jadi, kami apapun, ‘Kalau hari ini tidak disukai, kami pernah menjadi sahabat. Selamanya Jokowi menjadi sahabat bagi NasDem’,” kata Ali saat dihubungi. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: