Inilah Kisah Bejat Bapak-Anak Cabuli 12 Santriwati di Trenggalek, Pegang Bagian Sensitif

Polisi memastikan bahwa meski bapak dan anak itu tidak sampai melakukan pemaksaan hubungan intim atau pemerkosaan, keduanya sempat menyentuh bagian sensitif korban.

Ilustrasi Pencabulan

Bahkan, bupati yang akrab disapa Mas Ipin itu menyebutkan bahwa sebenarnya Pemkab Trenggalek telah mengetahui kasus ini sejak 2 bulan sebelum polisi melakukan tindakan.

Setelah pembukaan Pondok Ramadan di Pendapa Manggala Praja Nugraha, Trenggalek Jumat siang, Cak Ipin mengatakan Dinas Sosial sengaja tidak membuka kasus itu karena masih fokus pada upaya pendampingan terhadap para korban.

“Tidak kami blow up di awal karena takutnya nanti ada pembungkaman terhadap korban, ada korban yang kemudian malu untuk lapor. Jadi memang kami biarkan, kami kumpulkan semua bukti-bukti terlebih dahulu,” ujarnya.

Pemkab Trenggalek berkomitmen mendampingi seluruh korban, mulai dari sisi hukum hingga psikologi. Pihaknya juga mendukung upaya kepolisian dan aparat penegak hukum untuk memproses kedua tersangka hingga mendapatkan putusan hakim.

“Pemerintah kabupaten beserta kepolisian dan aparat semua yang menangani kita berpihak pada korban dan kita akan menegakkan keadilan seadil-adilnya apalagi ini kasus kekerasan seksual,” pungkasnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: