Heboh Sekolah Dipugar Jadi Masjid, Ortu Siswa SDN Pondok Cina Depok Diperiksa Polda Metro

Kasus ini mencuat setelah pengacara Deolipa Yumara melaporkan Wali Kota Depok M Idris Abdul Somad ke Polda Metro akibat kebijakannya merelokasi bangunan SDN Pondok Cina dekat Kampus UI Depok, menjadi Masjid Raya.

Jakarta, EDITOR.ID, Sejumlah orang tua siswa SDN 1 Pondok Cina menjalani pemeriksaan Polda Metro Jaya. Mereka diperiksa terkait kasus relokasi SDN 1 Pondok Cina, Depok yang dirobohkan dan akan dibangun menjadi Masjid Raya.

Kasus ini mencuat setelah pengacara Deolipa Yumara melaporkan Wali Kota Depok M Idris Abdul Somad ke Polda Metro akibat kebijakannya merelokasi bangunan SDN Pondok Cina dekat Kampus UI Depok, menjadi Masjid Raya.

Padahal tempat tersebut masih menjadi kegiatan belajar mengajar siswanya. Akibat dirobohkan siswa SDM Pondok Cina diungsikan tempat belajarnya ke lokasi lain. Hal ini diprotes sejumlah orang tua siswa dengan mendatangi sekolah tersebut dan mengantar anak mereka tetap bersekolah disana.

Laporan Deolipa ke polisi teregistrasi dengan nomor LP/B/6354/XII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya, Rabu, 13 Desember 2022 lalu.

Untuk mengumpulkan keterangan, penyidik Subdit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya memanggil dan memeriksa tiga orang tua murid itu sebagai saksi.

“Jadi dari tadi siang sampai sekarang masih diperiksa di-BAP itu, masih ada tiga orang tua murid yang di-BAP dan belum selesai. Mungkin sampai jam 10 malam ini baru selesai karena banyak sekali materi yang ditanyakan,” ujar Deolipa Yumara kepada wartawan, Senin (2/12/2023)

Menurut Deolipa, penyidik banyak bertanya soal kondisi anak selaku murid SDN Pocin 1 imbas kisruh lahan di lokasi. Deolipa mengaku banyak anak yang terganggu secara psikologis akibat kasus tersebut.

“Jadi sejauh mana ini anak-anak menjadi korban. Pertama aspek mentalnya ditanya, kedua apakah anak mengalami stres atau depresi, ketiga apakah anak-anak ini semangat belajar atau turun. Keempat adalah apakah anak-anak ini niat lagi belajar dan nilainya bagaimana. Itu ditanya juga oleh penyidik apakah punya dampak untuk anak-anak,” jelas Deolipa.

“Nah jawaban dari orang tua tentu saja dampaknya ada. Karena ada anak yang sampai menangis kemudian traumatis juga ada. Jadi ini yang dijawab oleh orang tua murid,” imbuhnya.

Deolipa menambah pihaknya juga telah berkoordinasi dengan perwakilan psikolog untuk memberikan layanan konseling kepada para murid SDN Pocin 1.

“Jadi kami sudah berkoordinasi dengan Dekan Fakultas Psikologi UI, tadi saya sudah ngobrol dengan beliau via WA sudah oke. Anak-anak nanti akan dibawa kemari dulu, mungkin Rabu atau Jumat dibawa kemari, tunggu jadwal, untuk dikonseling dulu. Setelah itu dibikin surat untuk asesmen di Fakultas Psikologi UI,” tuturnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: