Dua Partai Besar Golkar-Gerindra Bakal Bersatu, Usulannya Prabowo Capres dan Airlangga Cawapres

Bersatunya dua parpol ini juga akan menyatukan dua koalisi yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Penyatuan dua koalisi ini akan menghasilkan koalisi besar empat parpol.

Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto Dalam Sebuah Pertemuan di Kantor Kementrian Koordinator Perekonomian (Ist)

Jakarta, EDITOR.ID,- Kabar mengejutkan kembali menggegerkan dunia politik. Dua partai besar Partai Golkar dan Partai Gerindra dalam perkembangan mutakhirnya mulai merajut kerjasama politik. Dan kini tengah menyiapkan pembentukan koalisi besar berisi empat parpol. Konon koalisi besar akan mengusung Prabowo Subianto sebagai Bakal Calon Presiden (Bacapres) dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto jadi pendampingnya sebagai bakal calon wakil presidennya.

Bersatunya dua parpol ini juga akan menyatukan dua koalisi yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Penyatuan dua koalisi ini akan menghasilkan koalisi besar empat parpol.

Uniknya lagi keempat parpol yang akan bergabung dalam koalisi besar itu datang dari partai politik pendukung dan parpol loyalis Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yakni Partai Gerindra, Golkar, PKB dan PAN.

Konon dalam proposal pembahasan koalisi besar, tokoh yang akan diusung oleh koalisi besar itu, yakni Prabowo Subianto sebagai Bakal Calon Presiden (Bacapres). Dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto jadi pendampingnya sebagai bakal calon wakil presidennya.

Namun opsi ini masih menjadi perdebatan alot diantara keempat parpol yang akan membentuk koalisi besar.

Kabar ini diungkapkan Kepala Bapillu Partai Golkar Nusron Wahid. Politisi asal NU ini mengungkapkan dalam proposal pembahasannya, dua koalisi akan diintegrasikan menjadi satu koalisi besar.

Kemudian juga disebutkan dalam proposal yang diajukan bahwa jika KIB dilebur dengan KKIR, bakal capresnya dari KKIR dan cawapresnya KIB.

Artinya, menurut Nusron Wahid, Prabowo akan menjadi capres mewakili koalisi KKIR. Dan Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presidennya mewakili KIB.

“Ya kan begini ya, kalau gagasannya itu adalah integrasi dua koalisi yaitu KIB dan KKIR, kan KKIR sudah mempunyai calon presiden yang pakem, yang tidak mau ditawar, namanya Pak Prabowo Subianto. Supaya ini (koalisi) bisa melebur, kan kita juga harus ada yang mau mengalah,” kata Nusron Wahid kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

“Oke kalau begitu presidennya dari KKIR, tapi wakil presidennya dari KIB,” imbuhnya.

Nusron menilai KKIR tetap keukeh untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024. Namun, cawapres diusulkan akan datang dari KIB. Nusron pun mengatakan dirinya sebagai kader Golkar berkepentingan untuk mengusung Airlangga Hartarto untuk menjadi pendamping Prabowo.

“Ya KIB siapa (cawapresnya) biar diputus dalam KIB. Tapi tentunya karena saya orang Golkar, berkepentingan supaya KIB itu nanti yang muncul nanti nama Pak Airlangga Hartarto,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: