Disentil Yenny Wahid, Cak Imin Sewot: Bukan Kader PKB Ngapain Ikut-Ikut Ngatur

EDITOR.ID, Jakarta,- Disentil kata-kata pedas oleh saudara sepupunya Zaanuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid yang menyebut tak pantas maju di Pilpres 2024, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tersinggung dan sewot.

Cak Imin, sapaan akrab Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pun balik membalas pernyataan Yenny Wahid dengan menyebut Yenny memang bukanlah kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di bawah pimpinannya.

Melalui akun twitter @CakImiNow dia berkomentar, bahwa Yenny memang bukanlah kader PKB. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu juga meminta Yenny tak ikut campur dalam mengatur urusan internal PKB.

“Yeni itu bukan PKB, bikin partai sendiri aja gagal lolos, bbrpa kali pemilu nyerang PKB gak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya, jadi ngapain ikut – ikut ngatur PKB, hidupin aja partemu yang gagal itu.., cuit Cak Imin dalam laman twitternya AMI? A Muhaimin Iskandar (@cakimiNOW) June 23, 2022

“PKB sdh aman nyaman kok..,” lanjutnya.

Sebelumnya, Yenny menegaskan bahwa dirinya bukanlah kader PKB yang dipimpin Muhaimin Iskandar. Pada tahun 2011, Yenny pernah membentuk Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN).

“Saya bukan PKB Cak Imin, saya PKB GusDur,” katanya usai menjadi pembicara dalam acara Stadium General bertajuk ‘Antisipasi Gerakan Radikalisme dan Intoleran dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’ di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Kamis (22/6) seperti dikutip dari Detik.

Selain melontarkan pernyataan soal PKB, Yenny juga meminta para politikus untuk tidak memaksakan diri maju di Pilpres 2024. Terutama bagi politikus yang hasil surveinya tidak terlalu baik.

“Kita mengimbau politisi yang surveinya tidak terlalu ngangkat jangan terlalu ngotot (maju Pilpres), yang paling utama ketua umum PKB itu tidak boleh kemudian mengambil posisi bersebrangan dengan NU, kasihan umat di bawah,” kata Yenny.

Menurutnya, Cak Imin saat ini mengambil posisi yang berhadapan langsung dengan Ketua Umum Pengurus Besar NU, KH. Yahya Cholil Staquf. Hal itu tentunya dapat merugikan konstituen NU maupun PKB.

“Itu tentunya dapat merugikan konstituen baik NU maupun PKB, orang NU yang ada di PKB,” katanya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: