Pada postingan kedua, Prabowo nampak menanggapi unggahan dari NU.
“Kiai @saidaqil dan jajaran PBNU menerima siltaurahim @prabowo dan rombongan malam ini di PBNU,” tulis @nahdlatululama.
Dalam akun Twitternya, Prabowo menuliskan sebuah pantun terkait pertemanan.
“Satu dua melati biru
Tiga empat dalam jambangan
Kalau mendapat kawan yang baru
Kawan lama dilupakan jangan,” cuit @prabowo.
Pantun Prabowo ini kemudian menjadi sorotan publik.
@DDmayanti: Satu dua pulau d lewati , tiga empat bunga tumbuh seribu , satu teman lama mengkhiati teman baru datang seribu.
@IdnBao: Silahturahmi itu perlu Pak @prabowo tp satu jgn di lupakan…?!
Jgn melihat kawan lama atau kawan baru !!!!
Jika mmg untk menyelamatkan Bangsa ini kt hrs berhadapan dgn kawan lama…. lakukan krn Kepentingan Bangsa di atas segalanya.
@soulof_pakistan: Twip pak prabowo subianto… Nyesek banget pak. semoga sukses pak #2019gantipresiden.
@GantiJKW: Sejarah yang mencatat, kita Seorang Kawan Sejati.. Atau kita Berkawan hanya untuk Kepentingan Sesaat.
@mimdudin: Tak gentar dihantam badai & kawan lama, jgn takut untuk terus maju. Semua issue yg dikatakan diluar sana sdh tidak laku pak. Maju terus, insya allah bapak dpt memimpin NKRI.
Mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia, Suryo Prabowo turut menanggapi pertemuan antara Prabowo dengan Said Aqil dan jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Dilansir TribunWow.com dari laman Twitter @marierteman, kicaun tersebut diunggah pada Selasa (17/7/2018). Dalam unggahannya, Suryo Prabowo memperlihatkan Prabowo Subianto tengah dukuk dan memegang bolpoin serta sebuah kertas.
Di sampingnya tampak beberapa tokoh memperhatikan apa yang dilakukan oleh Prabowo Subianto.
Suryo Prabowo kemudian mengingatkan Prabowo Subianto supaya Ketua Umum Partai Gerindra itu tak masuk jebakan.
@marierteman: “baik-baik …..
jangan sampai pak @prabowo masuk jebakan betmen.” (tim)
