EDITOR.ID, Jakarta,- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menumpahkan uneg-unegnya. Ia mengaku dicuekin Presiden Joko Widodo dan tidak diberi kesempatan berbicara untuk menyampaikan aspirasi massa yang menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
Peristiwa yang dialami ini, lanjut Anies terjadi saat ia bersama para Gubernur se Indonesia mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo pada Jumat, 9 Oktober 2020.
“Kami tidak bisa memberikan keterangan. Karena semua diminta dari presiden dan tim presiden,” kata Anies saat meninjau kerusakan Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (10/10/2020).
“Karena pesannya seperti itu kami jadi tidak bisa menyampaikan keterangan apapun,” imbuhnya.
Anies sedikit kecewa karena rapat lebih berjalan searah, seluruh keterangan hampir disampaikan oleh Presiden Jokowi. “Jadi kami yang hadir tidak bisa memberikan keterangan,” ujar Anies lagi.
Sebagaimana diketahui Presiden Jokowi menggelar rapat secara virtual dengan mengumpulkan seluruh gubernur pada Jumat pagi, 9 Oktober 2020. Rapat dengan para Gubernur ini berlangsung sekitar satu jam. Jokowi mengajak para Gubernur mensosialisasikan UU Cipta Kerja kepada masyarakat di wilayahnya.
Dalam kesempatan rapat tersebut, Presiden Jokowi juga mendengarkan aspirasi masyarakat yang menolak UU Cipta kerja melalui laporan para Gubernur yang sebelumnya telah menemui para pengunjuk rasa.
Ada lima gubernur yang menyampaikan paparannya terkait kondisi di daerahnya pasca aksi penolakan UU Cipta Kerja. Mereka adalah Gubernur Lampung Arinaldi Djunaidi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.
Sedangkan Gubernur Anies yang wilayahnya menjadi tempat demonstrasi besar dan berakhir dengan bentrokan tidak diberikan kesempatan bicara.
Jokowi pun melarang semua peserta menyampaikan hasil pertemuan itu. Ridwan Kamil membenarkan presiden melarang peserta membocorkan isi rapat.
Saat unjuk rasa pecah kemarin, Anies Baswedan yang mengenakan rompi coklat dan helm sepeda, menemui demonstran yang menolak UU Cipta Kerja di kawasan Bundaran Hotel Indonesia pada Kamis malam, 8 Oktober 2020. Gubernur DKI Jakarta itu datang bersama Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurrachman.
Demo massa dari berbagai elemen di Jakarta kemarin, berunjung rusuh. Anies datang ke lokasi kerusuhan berusaha menenangkan massa dan meminta mereka membubarkan diri. “Ini semua berisiko. Saya ingin yang merasa dirinya pejuang pulang ke rumah, tidak ada yang sakit,” kata Anies mengingatkan massa yang berunjuk rasa saat masa pandemi.