159 Penumpang Selamat 135 Truk Ludes Terbakarnya KMP Mutiara Berkah I di Pel Indah Kiat Merak

Kebakaran kapal Ferry Mutiara Berkah I milik PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) yang terbakar di Pelabuhan Indah Kiat, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, belum sepenuhnya berhasil dipadamkan hingga Kamis dini hari, 7 September 2023.

Merak, Banten,  EDITOR.ID    –  Terjadi kebakaran pada Kapal Muatan Penumpang (KMP) / Ferry bernama  Mutiara Berkah I milik PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP)  yang terbakar di Pelabuhan Indah Kiat, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, belum sepenuhnya berhasil dipadamkan hingga Kamis dini hari, 7 September 2023.

Hal tersebut disebabkan tidak bisa masuknya petugas pemadam kebakaran menuju titik api, sehingga, penyiraman air hanya bisa dilakukan dari luar badan kapal.

Sedangkan untuk masuk ke dalam kapal tidak memungkinkan, lantaran kondisi ruangan yang sangat panas dan berbahaya bagi keselamatan petugas gabungan.

“Kendalanya kenapa belum bisa padam?   Di antaranya karena penyemprotan air hanya dilakukan dari luar,” penjelasan dari Nana Suryana, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Banten, melalui pesan elektroniknya, Rabu (06/9/2023).

Sejak pukul 10.50 WIB hingga sore,  Kamis, 7 September 2023, petugas tim SAR gabungan masih berjibaku berupaya sekuat tenaga  memadamkan api yang membakar KMP Mutiara Berkah I di dermaga Pelabuhan Indah Kiat, Merak.

Besarnya api dan banyaknya material yang mudah terbakar membuat api di dalam kapal terus menyala hingga lebih dari 24 jam sejak api mulai berkobar.

Kepulan asap hitam juga masih tampak mengepul dari dalam lambung kapal hingga keluar. Sudah 15 unit kendaraan pemadaman dan empat kapal tunda dikerahkan untuk memadamkan api namun masih belum membuahkan hasil.

Proses pemadaman api pada KMP (Ferry) Mutiara Berkah 1  yang terbakar belum juga padam.

Basarnas Banten berjibaku bersama tim SAR gabungan

Pantauan hariankami.com  bersama editor.id di lokasi kebakaran yang mempersulit memadamkan KMP  Mutiara Berkah 1 – disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Basarnas Banten Heru Amir.

Menurut Heru Amir yang bikin mempersulit adalah angin yang bertiup kencang menjadi kendala utama bagi tim gabungan yang bertugas dalam proses pemadaman.

“Untuk proses pemadaman masih berlangsung karena terkendala angin,” ungkap Heru Amir, Rabu (6/9/2023).

Heru Amir menjelaskan, angin yang bertiup kencang mempersulit proses pemadaman dan membuat api semakin membesar.

Tim berjibaku memadamkan titik sumber api yang semakin membesar — diduga oleh tim sumber api berasal dari kendaraan yang dimuat  saat  berada di dalam kapal.  Amir mengungkapkan  berdasarkan informasi awal mendengar dari saksi-saksi saat melakukan evakuasi penumpang.

“Posisi kapal dalam kondisi akan berangkat dari Pelabuhan Indah Kiat ke Pelabuhan Panjang, Lampung,” terang Heru Amir.

“Informasi awal, menurut penuturan saksi ada kobaran api di bagian kendaraan — namun masih belum bisa dipastikan secara detail,” sambung Heru Amir.

KSOP Banten

Kepala KSOP Kelas I Banten, Brigjen Pol Hermanta mengatakan saat ini proses pendinginan masih terus diupayakan. Pasalnya suhu di dalam kapal masih dalam kondisi panas dan dipastikan 135 unit kendaraan di dalam lambung kapal dan barang-barang milik penumpang hangus terbakar imbas peristiwa tersebut.

Berdasarkan laporan data penumpang, total ada 159 orang penumpang yang saat ini masih berada di lokasi evakuasi dalam keadaan selamat.

Petugas juga masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu pemicu utama kebakaran kapal. – Seluruh penumpang dari kapal yang terbakar di Dermaga Pelabuhan Indah Kiat Merak, Banten, berhasil dievakuasi.

Pemadaman terkendala kondisi hydrant yang tak berfungsi.

Hingga Rabu (06/08) malam, petugas gabungan masih melakukan pemadam di sejumlah titik api pada  KMP Mutiara Berkah I di Dermaga Pelabuhan Indah Kiat Merak, Banten.

Puluhan kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan.

Sementara para penumpang tertahan di pelataran dermaga Pelabuhan Indah Kiat Merak.

Sejumlah penumpang menyayangkan tak berfungsinya pemadam otomatis di kapal dan lambatnya proses pemadaman.

Dramatis evakuasi penumpang Kapal Mutiara Berkah I tujuan Lampung yang terbakar di Cilegon, Banten, pada Rabu (6/9/2023).

Dari video amatir yang beredar di sosial media, para penumpang terpaksa harus turun dari kapal menggunakan crane untuk menyelamatkan diri.

Namun hal tersebut terkendala bagi kaum wanita dan anak-anak terlebih yang membawa bayi.

Terdengar teriakan “bayi”… “bayi”…

Keberadaan puluhan ton aki di dalam kapal dipertanyakan

Hal yang tak disangka yakni, keberadaan puluhan ton aki di dalam kapal. Kemudian ada ratusan kendaraan yang berisikan bahan bakar minyak (BBM).

Hingga api semakin membesar — ditambah angin bertiup kencang semakin menyulitkan  pemadaman khususnya di lambung kapal bagian  sebelah kanan dari haluan sampai ke buritan.

Proses evakuasi penumpang 159 penumpang

Evakuasi 159 penumpang KMP Mutiara Berkah I yang terbakar di dermaga Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Rabu (6/9) di lakukan langsung oleh tim SAR gabungan dengan dramatis menggunakan   belalai “crane”.

Kepala Basarnas Banten, Adil Triyanto di Cilegon membenarkan hal tersebut terpaksa dilakukan demi menyelamatkan ke 159 penumpang  dan kru kapal

Namun sebanyak 135 truk angkutan barang nampaknya kesulitan untuk di evakuasi.

“Untuk proses evakuasi penumpang karena posisi kapal tinggi hingga penumpang turun menggunakan crane dan penumpang semuanya berhasil diselamatkan,” terang Adil Triyanto.

Adil  juga menginformasikan dalam proses evakuasi ada lima penumpang yang kedapatan  mengalami sesak nafas sehingga  harus segera dilarikan ke Rumah Sakit terdekat agar bisa segera mendapatkan perawatan.

Adil bersyukur ke 159 penumpang semua selamat, dan bagi penumpang yang sempat dibawa ke rumah sakit dikabarkan kondisinya saat ini sudah berangsur membaik.

Proses pemadam KMP Mutiara Berkah I

Untuk proses pemadaman api, kata dia, dilakukan dari dua arah yakni melalui sisi laut dan dari daratan dengan mengerahkan sebanyak delapan unit mobil pemadam kebakaran.

“Saat ini masih dilakukan pemadaman di lambung kapal sebelah kanan dari haluan sampai ke buritan. Dan dari tim SAR gabungan kita mengerahkan delapan unit mobil pemadam kebakaran dan empat tugboat dari sisi laut, jadi kita pemadamannya dari sisi laut dan darat,” katanya.

Ia mengaku pihaknya kesulitan saat proses evakuasi karena kurangnya pasokan air sehingga semua dikerahkan mulai dari perusahaan untuk dapat mengirimkan seluruh unit mobil pemadam kebakarannya.

“Pemadaman hampir lima jam belum padam memang kesulitannya karena posisinya susah nyari air, maka semuanya kami kerahkan dari tiap perusahaan juga mengerahkan seluruh unit mobil pemadam kebakarannya bahkan tangki air untuk mensuplai ke unit teruk pemadam kebakaran,” kata Adil Triyanto

Sebelumnya, kapal yang diketahui tengah proses sandar di pelabuhan milik PT Indah Kiat itu pertama kali dilaporkan terbakar sekitar pukul 10.50 WIB.

Kasi Ops Kantor SAR Banten Heru Amir saat dimintai konfirmasi, Rabu, mengatakan bahwa proses pemadaman dan evakuasi masih berlangsung.

“Masih proses pemadaman dan evakuasi, penumpang oleh tim gabungan,” katanya.
Hingga kini belum diketahui pasti apa penyebab dari kebakaran tersebut, demikian Heru Amir

Sopit truk yang membawa makanan ringan dari Bandung dengan tujuan Bengkulu itu kemudian menceritakan awal mulanya mengetahui kapal terbakar.  Awalnya, Juheibi bersama anaknya memutuskan beristirahat di ruang penumpang selama kapal berlayar.

  Baru 30 menit beristirahat, dia dibangunkan oleh putranya karena kapal terbakar.  Juheibi melihat sudah ada asap dan penumpang lainnya panik mencari jalan keluar.

Sejumlah barang berharga miliknya ditinggalkan di truk fuso.  “Engga ada yang keluar dari pintu karena sudah panas. Semua penumpang lewat crane keluarnya,” ujar dia.

Hal senada disampaikan penumpang lainnya, Haeriji. Dia mengatakan, kepanikan membuat apa pun dilakukan meski harus keluar menuruni satu persatu besi crane dengan ketinggian sekitar 15 meter.

“Saya dengar teriak kebakaran, panik dong, langsung cari jalan keluar. Akhirnya lihat penumpang lainnya turun lewat crane,” kata dia.

Untuk diketahui, 159 penumpang dan anak buah kapal berhasil selamat. Lima orang harus dievakuasi ke rumah sakit karena mengeluhkan sesak napas akibat terhirup asap

135 Truk masih berada di dalam KMP Mutiara Berkah I yang terbakar.

Sebanyak 135 unit truk masih berada di kapal Mutiara Berkah 1 yang terbakar di Pelabuhan Indah Kiat, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, Rabu (6/9/2023).

Komandan Lanal Banten Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin menyebutkan, dari data manifest penumpang yang ia dapatkan, terdapat 135 truk yang berada di dalam kapal Mutiara Berkah I.

Dedi Komarudin menyampaikan bahwa sejumlah penumpang yang sebelumnya berada di dalam kapal kini sudah dievakuasi ke luar area pelabuhan.

“Evakuasi semuanya sampai dengan saat ini berdasarkan manifest ada 135 truk yang berada di atas kapal. Sampai saat ini untuk penumpang sudah berhasil kita evakuasi ke luar (Pelabuhan Indah Kiat),” tutur Dedi Komarudin, Rabu (6/9/2023).

Sejumlah penumpang kapal mencoba menyelamatkan diri dari kobaran api yang telah membakar bagian badan kapal.

Sejumlah penumpang terlihat berdesak-desakan turun dari kapal dengan menggunakan crane tanpa pengaman.

Tebalnya kepulan asap yang berasal dari kebakaran di dek membuat sejumlah penumpang yang berhasil keluar mengalami sesak napas karena terlalu lama menghirup asap tebal dari dalam kapal.

Petugas tim gabungan mengutamakan  evakuasi para korban ke tempat yang lebih aman. Dan langsung disebut tim PMI Cilegon.

Besarnya api yang membakar kapal membuat petugas gabungan harus menerjunkan sejumlah unit kendaraan pemadam kebakaran.

Selain melalui darat, upaya pemadaman juga dilakukan dari tengah laut oleh petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KSOP Kelas 1 Banten.

“Sementara masih kita tangani. Kemudian penambahan (pemadaman) dari sisi darat karena kapal sedang posisi sandar di dermaga kemudian ada penanganan pemadaman dari sisi laut menggunakan tag boat,” paparnya.

Saat dikonfirmasi terkait penyebab insiden kebakaran, Dedi Komarudin masih belum bisa memastikan sumber api. “Masih diselidiki. Yang sekarang kita utamakan adalah pemadaman dulu,” papar Dedi Komarudin.

PMI gerak cepat memberikan pertolongan ke 159 penumpang dan juga kru KMP Mutiara Berkah I

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cilegon, Banten merespon kejadian kebakaran pada KMP Mutiara Berkah I yang terbakar di Pelabuhan Indah Kiat, dengan mengirimkan tim medis beserta ambulans untuk  membantu proses evakuasi 159 penumpang KMP Mutiara Berkah I serta membantu  penanganan pertolongan pertama.

“Sekitar pukul 11.15 WIB, kami memperoleh laporan dari para relawan juga  informasi dari BPBD Cilegon, terkait kejadian kapal terbakar di Pelabuhan Indah Kiat, merespon informasi kebakaran tersebut kami menugaskan tim pertolongan pertama dan Ambuans untuk membantu evakuasi dan pertolongan pertama.” terang Ketua PMI Kota Cilegon, H. Abdul Hakim Lubis pada hari Rabu (6/9/2023).

Lebih lanjut, Lubis menerangkan bahwa tim PMI Kota Cilegon dilokasi kejadian bergabung dengan Tim SAR Gabungan yang membantu pemadaman dan evakuasi serta melakukan upaya layanan kesehatan dan pembagian masker kepada para Anak Buah Kapal (ABK).

“Sesampainya tim PMI ke Lokasi langsung bergabung dengan tim SAR Gabungan yang lain untuk koordinasi, adapun giat yang dilakukan dengan membantu layanan kesehatan dan pembagian masker dan air mineral kepada para ABK (pekerja di kapal) yang telah dievakuasi oleh tim SAR Gabungan.” terangnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: