Politisi Nasdem: PDIP Pantasnya Jadi Oposisi

Dihadapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Irma Suryani mendorong PDIP mengajukan hak angket. Karena selama ini PDIP dinilai Irma, memiliki habit atau kebiasaan yang layak dan pantas sebagai partai oposisi. Bukan partai penguasa atau zona nyaman.

Anggota DPR dari Fraksi NasDem Irma Suryani Chaniago

Jakarta, EDITOR.ID,- Anggota DPR dari Fraksi NasDem Irma Suryani Chaniago menyindir keras sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang setengah hati dan melunak dalam pengguliran hak angket kecurangan Pemilu 2024 di DPR. PDIP memberi kesan tidak akan melanjutkan hak angket.

Hal ini membuat sejumlah politisi Partai NasDem kecewa. Salah satunya Irma Suryani Chaniago, politisi perempuan Partai NasDem yang dikenal vokal.

Dihadapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Irma Suryani mendorong PDIP mengajukan hak angket. Karena selama ini PDIP dinilai Irma, memiliki habit atau kebiasaan yang layak dan pantas sebagai partai oposisi. Bukan partai penguasa atau zona nyaman.

Menurut penilaian Irma, PDIP sangat bagus dan tentu akan makin besar jika menjadi oposisi pemerintah. PDIP, lanjutnya, akan langsung berubah menjadi wong cilik.

“PDIP, PDIP nih bagusnya jadi oposisi dia bagus. Tapi ketika dia menang dia enggak bagus,” ujar Irma Suryani Chaniago.

Sindiran itu dilontarkan Irma saat berada di satu forum diskusi dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3). Dia duduk persis bersebelahan dengan Hasto.

“Tapi ketika dia kalah baru dia menjadi betul-betul menjadi wong cilik itu pendapat saya,” tambah dia.

Irma menyindir PDIP diam seperti kura-kura jika menang Pilpres dan berada di dalam pemerintahan. “Karena ketika dia menang, dia diam seperti kura-kura,” ucap Irma.

Lebih lanjut, menurut Irma, Jokowi dapat menjadi presiden yang kuat di percaturan politik Indonesia seperti sekarang ini lantaran partai politiknya dapat disogok.

“Jokowi bisa sekuat ini karena parpolnya korup, karena parpol bisa disogok dan bisa dikuasai. Makanya jadi hebat. Coba kalau partai politiknya enggak pragmatis, enggak korup, enggak bakalan bisa digenggam sama Jokowi,” kata dia.

Sebaliknya, Irma mengatakan partai politik yang tak pragmatis tak akan bisa dikendalikan oleh Jokowi seperti demikian. Karena itu, ia mengatakan pembenahan ini harus dimulai terlebih dahulu dari internal parpol.

“Harus kita lawan juga. Tapi bersihin dulu, dong, partai politiknya. Kan, gitu, partai politiknya benerin dulu,” kata Irma.

Irma menegaskan bahwa Nasdem tidak akan menunggu persetujuan PDIP untuk melaksanakan hak angket.

Dia menyoroti berbagai permasalahan dalam politik Indonesia, mulai dari pragmatisme partai politik, korupsi, hingga masalah integritas dalam pembentukan undang-undang.

Irma secara tegas menyatakan bahwa tidak hanya Presiden Jokowi yang salah, tetapi partai politik juga turut bertanggung jawab atas kondisi politik yang kacau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: