Meninves Bahlil: Pertamina Jangan Semua Mau Dikelola Serahkan Sebagian ke Swasta

"Negara sebenarnya harus berpikir, harus punya target. Negara tidak mau pusing mau Pertamina yang mau kelola atau pengusaha swasta nasional, yang penting target produksi harus naik, karena kalau tidak imbasnya neraca perdagangan kita kena, kalau kita impor berarti ketergantungan kita kepada negara lain," tambahnya.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dalam jumpa pers usai menjadi keynote speakers di acara The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) ke-4 hari ini, Rabu (20/9/2023) sampai Jumat (22/9/2023) di Nusa Dua Bali. Didampingi Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf Foto Aman/ EDITOR

Nusa Dua, Bali, EDITOR.ID,- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan pengembangan dan eksplorasi minyak dan gas jangan hanya “dikuasai” Pertamina. Namun sebagian diserahkan pengelolaan dan dikerjakan juga oleh perusahaan swasta nasional dan investasi asing.

“Pertamina ini bagus tapi jangan terjadi over kapasitas. Dalam bahasa kampung saya itu ada peribahasa nafsu kuda tenaga ayam, jangan pengen mau semuanya. tapi ketika disuruh kerjain jadi batuk-batuk,” ujar Bahlil dalam jumpa pers usai menjadi keynote speakers di acara The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) ke-4 hari ini, Rabu (20/9/2023) sampai Jumat (22/9/2023) di Nusa Dua Bali.

Konvensi ini mengusung tema ‘Advancing Energy Security through Sustainable Oil and Gas Exploration and Development ‘ penyelenggaraan ICIOG 2023.

Pertamina, lanjut Bahlil harus tahu mana bagian yang harus diserahkan ke swasta. “Ya dia harus serahkan. ga boleh dia menguasai itu saja, ini bukan kita nggak nasionalis, tapi yang disebut nasionalis itu jika kita mampu mengejar produksi,” katanya.

Jadi dibalik cara berpikirnya. Migas dikelola perusahaan swasta nasional negara tidak melarang. “Nggak ada larang tuh, tapi jujur saja semua BUMN itu diprotek oleh Undang-Undang, jadi kalau ada kerja-kerja sumber daya alam merugi itu saya bingung,” tegas Bahlil.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dalam jumpa pers usai menjadi keynote speakers di acara The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) ke-4 hari ini, Rabu (20/9/2023)

“Negara sebenarnya harus berpikir, harus punya target. Negara tidak mau pusing mau Pertamina yang mau kelola atau pengusaha swasta nasional, yang penting target produksi harus naik, karena kalau tidak imbasnya neraca perdagangan kita kena, kalau kita impor berarti ketergantungan kita kepada negara lain,” tambahnya.

Oleh karena itu instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah bagaimana caranya eksplorasi minyak dan gas harus didukung.

Kenapa harus pengusaha nasional? “Agar tujuan bisa kita kelola dengan baik, tetapi bukan berarti tidak diberikan kepada saudara-saudara kita diluar, karena investasi migas ini bukan investasi kaya minyak goreng, pengeboran satu sumur satu lokasi bisa triliun,” tandas Bahlil.

Dan pemain nasional kita, lanjut Bahlil. Maka yang saya minta adalah kolaborasi kalau memang pengusahanya dalam negeri masih kurang maka boleh kita ambil dari luar, jadi mereka kolaborasi lah, kalau memang secara profesional bisa,” kata Bahlil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: