Mata Rantai Aqidah Salaf dan Ahlussunnah wal Jamaah

ilustrasi
  • Imsak (menahan diri), yaitu ia tidak mengubah atau mengganti bahasanya dengan bahasa lain, penambahan, pengurangan, penggabungan, dan pemisahan. Ia hanya boleh melafalkan sesuai apa adanya redaksi yang diterima, seperti cara pelafalan, i?rab, tashrif, dan shigah.
  • Kaff (penangguhan), yaitu menahan batin untuk membahas, membayangkan, dan memikirkannya.
  • Taslim li ahlil makrifah (pasrah kepada ahlinya), yaitu ia tidak boleh meyakini bahwa ketidakpahamannya atas sebuah materi keislaman juga dialami oleh rasulullah, para nabi, as-shiddiqin (orang-orang yang benar keimanannya), atau para wali dan ulama.
  • Imam Al-Ghazali menyebut beberapa lafal yang membutuhkan pendekatan atau penyikapan sesuai dengan keterangan di atas, seperti Al-Qur?an dan hadits yang menampilkan Allah dengan sifat-sifat makhluk, yaitu ?Allah mencampur tanah Adam dengan tangan-Nya, hati seorang mukmin berada di antara dua jari dari jari Allah yang bersifat Rahman, Allah menciptakan Adam sesuai dengan bentuk-Nya, Dialah yang maha kuasa di atas para hamba-Nya.?

    Rambu-rambu salaf ini yang dipegang oleh ulama Ahlussunnah wal Jamaah sepeninggal orang-orang salaf atau kalangan sahabat dan tabi?in. Rambu-rambu tersebut dipertahankan oleh ulama Ahlussunnah wal Jamaah hingga kini. Wallahu a?lam. (Dikutip dari sumber NU Online.com)

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

    %d bloggers like this: