Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Ungkap Kehadiran Deltacron, Begini Kronologinya

ilustrasi virus varian baru blendertimer pixabay

EDITOR.ID, Jakarta,- Belum selesai urusan mengatasi penyebaran virus Covid-19 varian omicron yang terus mengganas menulari ribuan orang Indonesia, kini diramal akan muncul virus baru. Konon virus ini juga ganas sebagaimana virus terdahulu.

Adalah Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama yang mengungkapkan adanya virus baru itu. Yakni virus varian hybrid Deltacron yang disebut sebagai BA.1 + B.1617.2.

Tjandra menyebutkan, varian tersebut telah memperoleh pengakuan dari otoritas berwenang di Inggris sebagai laporan yang sedang diawasi.

Kemunculan varian Deltacron, kata Tjandra, telah dilaporkan di Siprus sejak tahun lalu. Namun, saat itu banyak yang menganggap virus tersebut hanya sebagai pencemaran di laboratorium.

“Sekarang memang dilaporkan adanya varian hibrid Deltacron ini, yang disebut gabungan BA.1 dan B.1617.2. Di Inggris varian ini dimasukkan ke dalam variant surveillance report, ” ungkap Tjandra melalui keterangan tertulis, Jumat (18/2).

Tjandra yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu memaparkan, ada dugaan varian baru Deltacron terbentuk pada seseorang yang tertular dua varian sekaligus, yakni BA.1 dan B.1617.2.

WHO juga menyebutkan pada awal Januari 2022, ada kemungkinan seseorang terserang beberapa varian sekaligus. Misalnya, seseorang terinfeksi Covid-19 dan pada waktu yang sama terinfeksi flu.

Namun, Tjandra belum bisa memastikan asal varian itu. “Belum jelas apakah terjadi di Inggris atau merupakan kasus impor ke negara itu,” imbuhnya.

Selanjutnya, pada 7 Januari 2022, United Kingdom Health Security Agency (UKHSA) mengirim 25 sekuen varian Deltacron ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Namun, kata Tjandra, sejauh ini belum ada informasi resmi dari UKHSA tentang kemungkinan penularan dan berat ringannya varian baru tersebut. Meskipun ada pendapat beberapa pakar, namun Tjandra menilai masih perlu menunggu beberapa waktu kedepan. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: