Lampu Kuning Buat Ganjar, Antara Pendukung Jokowi dan Capres Milik PDIP

Kini Prabowo menyadari setelah dua kali berlaga dengan Jokowi bahwa dirinya memiliki "captive market" yang sifatnya nyaris "constant". Sehingga tugas lanjutan yang paling utama saat ini adalah untuk melengkapi "constant captive market" tersebut dengan suara dari pendukung Jokowi, baru kemudian suara pemilih mengambang.

Bacapres Ganjar Pranowo bersama elit PDIP Saat Sosialisasi Capres dengan pendukungnya dari PDIP

Jakarta, EDITOR.ID,- Dalam dua bulan terakhir elektabilitas Bakal Calon Presiden (Bacapres) mulai bergerak dinamis. Dominasi Ganjar Pranowo di setiap hasil survei dalam dua tahun, belakangan ini justru sudah mulai meredup. Bahkan terbaru dalam sebulan terakhir pesaing berat Ganjar, Prabowo Subianto mulai menggeser posisi dan dominasi Ganjar.

Dalam survei-survei yang digelar pada bulan Mei dan Juni 2023, Ganjar justru disalip Prabowo. Keberhasilan Prabowo menggeser posisi Ganjar ini terjadi justru ketika Gubernur Jawa Tengah itu diumumkan secara resmi sebagai Bacapres oleh PDI Perjuangan dan ‘dikampanyekan’ ke para kader PDIP di berbagai daerah.

Ada fenomena apa gerangan? Ini menjadi lampu kuning dan harus dikaji dan evaluasi pergeresan elektabilitas tersebut.

Mengutip dari artikel yang ditulis oleh Sandro Gatra di laman Kompas.com pada edisi Senin 26 Juni 2023, penulis Sandro Garta mengurai bahwa hasil survei LSI Denny JA, Indobarometer, Indikator Politik Indonesia, Litbang Kompas dan beberapa lembaga survei lainnya, menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto menyalip Ganjar dan berada pada posisi teratas.

Hanya survei SMRC yang menunjukkan keunggulan elektabiltas Ganjar Pranowo dibanding Prabowo Subianto.

Survei LSI Denny JA mencoba menyoroti arah suara pendukung para mantan presiden Indonesia. Prabowo mendapat suara tertinggi dari pendukung Suharto, Gus Dur, dan pendukung Jokowi non PDIP.

Sementara itu, Ganjar Pranowo memenangkan suara pendukung Sukarno dan Megawati.

Dan Anies Baswedan mendapat dukungan tertinggi dari pendukung BJ Habibie dan SBY.

Sementara survei Litbang Kompas bulan Mei 2023 menyoroti arah dukungan kaum Nahdliyin, yang juga menempatkan Prabowo pada posisi teratas.

Elektabilitas Prabowo di kalangan Nahdliyin terus bergerak positif dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan hingga mencapai 25,8 persen. Naik sekitar 7 persen dibanding hasil survei Januari 2023.

Prabowo meninggalkan Ganjar yang berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 24,9 persen. Anies berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 12,3 persen.

Pada awal bulan Juni 2023, Indikator Politik Indonesia juga merilis hasil survei simulasi tiga nama, yang juga menempatkan Prabowo di posisi teratas.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, Prabowo Subianto memperoleh angka 38 persen, diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan angka 34,2 persen, lalu Anies Baswedan dengan raihan angka 18,9 persen.

Hanya hasil survei SMRC yang menunjukkan bahwa Ganjar lebih unggul ketimbang Prabowo. Itupun segmen pemilih yang disurvei oleh SMRC agak “segmented” alias di kalangan yang agak terbatas, yakni hanya kalangan terdidik yang memiliki akses pada sumber-sumber informasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: