Inilah Daftar Orang Terkaya di Indonesia, Bos Djarum Masih Nomor Satu

EDITOR.ID, Jakarta,- Bos Djarum, Budi dan Michael Hartono bersaudara masih mempertahankan rekor sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia versi Forbes 2022. Konglomerat ini memiliki usaha yang kini sedang moncer diantaranya bank terbesar PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

Kemudian pabrik rokok kretek merek Djarum dan pabrik elektronik Polytron. Hartono bersaudara juga menguasai kepemilikan Grand Plaza Indonesia.

Sebuah majalah ternama di Amerika Serikat (AS) Forbes merilis daftar terbaru orang terkaya dunia per April 2022. Majalah ini menempatkan Hartono bersaudara menduduki posisi teratas di Indonesia.

Untuk daftar rangking orang terkaya di dunia versi Forbes, kedua pengusaha asal Semarang Jateng ini menduduki peringkat 64 dan 69.

Budi Hartono konon ditaksir memiliki kekayaan sebesar US$22,7 miliar atau setara Rp326 triliun (kurs Rp14.373 per dolar AS). Sedangkan saudaranya, Michael Hartono, menduduki posisi kedua dengan kekayaan mencapai US$21,8 miliar.

Hartono bersaudara memperoleh kekayaan dari beragam sumber mulai dari kepemilikannya di PT Bank Central Asia Tbk (BCA), merek rokok kretek Djarum dan elektronik Polytron.

Posisi ketiga ditempati oleh Chairul Tanjung dengan kekayaan mencapai US$8,3 miliar atau setara Rp120 triliun. Bos CT Corp ini ranking 263 di dunia naik dari posisi sebelumnya, 589. Kekayaannya berasal dari berbagai sumber mulai dari Transmedia, Transmart, Bank Mega hingga Allo Bank.

Selanjutnya, posisi keempat dihuni oleh Sri Prakash Lohia yang memiliki kekayaan US$6,4 miliar. Di dunia, ia bertengger di peringkat ke-403.

Sri memiliki perusahaan petrokimia yakni Indorama Corporation. Saat ini, ia tinggal di London dan adiknya yakni Aloke Lohia juga merupakan orang terkaya di Thailand.

Selanjutnya, Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya kelima di RI dan ke-471 di dunia versi Forbes. Namun, kekayaannya turun 0,92 persen menjadi US$5,9 miliar per April 2022. Prajogo merupakan pendiri perusahaan Barito Pacific Timber yang melantai di bursa saham pada 1993.

Sementara itu, posisi selanjutnya diduduki oleh penghuni lama seperti Pendiri Bayan Resources Low Tuck Kwong, Pendiri Emtek Group Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Pendiri Triputra Group Theodore Rachmat, Pemilik Avia Avian Wijono dan Hermanto Tanoko, dan Pendiri Wilmar Group Martua Sitorus.

Secara keseluruhan, terdapat 2.668 konglomerat yang masuk ke daftar terbaru orang terkaya dunia versi Forbes. Posisi teratas ditempat oleh pendiri Tesla Elon Musk dengan total kekayaan mencapai US$219 miliar.

Berikut daftar 10 orang terkaya dunia yang berasal dari Indonesia versi Forbes per April 2022:

  1. Budi Hartono: US$22,7 miliar (64)
  2. Michael Hartono: US$21,8 miliar (69)
  3. Chairul Tanjung: US$8,3 miliar (263)
  4. Sri Prakash Lohia: US$6,4 miliar (403)
  5. Prajogo Pangestu: US$5,9 miliar (471)
  6. Low Tuck Kwong: US$3,9 miliar (801)
  7. Eddy Kusnadi Sariaatmadja: US$3,9 miliar (883)
  8. Theodore Rachmat: US$3,3 miliar (913)
  9. Wijono dan Hermanto Tanoko: US$3,1 miliar (1012)
  10. Martua Sitorus: US$3 miliar (1012)

Gurita Bisnis Hartono Bersaudara, Orang Terkaya di Indonesia

Dua bersaudara Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono mulai berjuang ketika harus meneruskan usaha orang tua mereka, Oei Wie Gwan, PT. Djarum Gramophon pada tahun 1963.

Saat itu usaha sang ayahanda PT Djarum sedang tertimpa kejadian buruk.
Pabriknya habis terbakar dan hampir saja melululantahkan seluruh isi bangunan. Beruntung, perusahaan rokok kretek tersebut masih bisa diselamatkan.

Akan tetapi, tidak lama berselang, Oei harus tutup usia dan tongkat estafet bisnis pun jatuh ke tangan Robert dan Bambang Hartono, kedua anaknya yang telah dewasa.

Di tangan kedua anaknya, PT. Djarum pun berkembang semakin pesat lantaran mulai menggunakan teknologi untuk meningkatkan jumlah produksi rokok kretek.

Di pertengahan tahun 1970-an, perusahaan rokok tersebut pun semakin melebar ekspansi bisnisnya ke seluruh Indonesia. Perlahan tapi pasti, keduanya juga berhasil merenggut pasar dunia yang membuat nama rokok tersebut diperhitungkan.

Meningkatnya produksi dari rokok kretek pun membuat keduanya semakin dikenal di Kudus, lebih luasnya Jawa Tengah. Hingga pada akhirnya, Hartono Bersaudara dicap sebagai orang terkaya di kota tersebut.

Untuk semakin menancapkan namanya di dunia bisnis, Robert dan Bambang pun mulai mengembangkan usahanya ke ranah Perbankan dengan membeli BCA di masa orde baru.

Menurut Forbes, 70% dari total kekayaan yang dimiliki oleh Hartono Bersaudara berasal dari BCA. Akan tetapi, keduanya memiliki bisnis sampingan lain yang mempunyai profit cukup besar.

Setidaknya, ada tiga bisnis sampingan potensial yang mereka miliki. Diversifikasi bisnis yang pertama adalah PT. Hartono Plantation Indonesia (HPI) yang terletak di Kalimantan. Bisnis ini berfokus kepada pengadaan kelapa sawit.

Termasuk ke dalam Djarum Group, HPI telah berdiri sejak tahun 2008. Targetnya, mereka ingin memiliki lahan seluas 50 ribu hektar untuk penanaman Kelapa Sawit. Masih terletak di Kalimantan, Hartono Bersaudara juga memiliki Hutan Tanaman Industri di bidang kayu.

Lahan lebih dari 20 ribu hektar di Kalimantan Timur juga telah mereka kelola. Ke depannya, target untuk pengembangan bisnis tersebut juga akan semakin besar.

Di bidang elektronik, Hartono Bersaudara memiliki Polytron yang fokus terhadap TV LED dan LCD. Selain itu, perusahaan tersebut juga merilis beberapa produk lainnya, seperti kulkas, AC, bahkan hingga smartphone. Hingga saat ini, mereka harus bersaing dengan produk ternama lainnya yang lebih terkenal asal Korea Selatan, China bahkan juga Jepang.

Mengikuti perkembangan teknologi, keduanya juga menciptakan ecommerce yang menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari. Belum lagi, PT. Djarum juga membawahi beberapa media-media di tanah air sekaligus menjadi investor utama dalam segi pendanaan.

Besarnya gurita bisnis Hartono Bersaudara tersebut memang membuat mereka pantas berada di puncak daftar orang terkaya di Indonesia. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: