Gagasan Cerdas Gus Syauqi untuk Papua

Tampil sebagai pembicara diantaranya Ketua Dewan Santri Milenial Center(SiMoc) Gus Syauqi Ma`aruf Amin, Ketua Papua UKI, Dr. Antie Soleman, Ahli Pertahanan dan Diplomasi, Dr. Connie Rahakundini Bakrie, M. Si.

Hadir pula Peneliti Ahli Afrika Univeristas Indonesia, Christophe Dorigne Thomson, PhD. Can. Serta Dewan Prodi Ilmu Politik Fisipol UKI Budi C. Sirait, SIP, MA selaku moderator seminar.

Dalam sambutannya Pemimpin Redaksi Indonews Asri Hadi mengatakan bahwa hampir dua pekan yang telah lewat, situasi di Tanah Papua cukup genting dan membutuhkan perhatian serius dari kita semua. Maka dari itu, kita berkewajiban untuk mencari tahu akar persoalannya.

Pemimpin Redaksi Asri Hadi membuka Seminar Politik di Papua di Balai Sarwono. (ist)

“Kondisi Papua akhir-akhir ini genting. Kita sangat prihatin. Kita ingin mencari akar persoalannya” ujar pria jebolan Monash University Australia ini.

Asri berharap, semuanya akan mendapat wawasan baru untuk bersama-sama mencari solusi terkait konflik di Tanah Papua yang merupakan masalah bangsa ini.

Menurut Asri Hadi, masalah Papua harus diselesaikan melalui pendekatan dialog.

“Pemerintah harus duduk bersama tokoh adat, kepala suku, tokoh agama untuk mendengarkan aspirasi mereka, keluh kesah mereka sehingga bisa ditemukan solusinya,” ujar dosen IPDN ini.

Asri Hadi mengusulkan pendekatan budaya dalam menyelesaikan konflik di Papua. Karena solusi ini pernah dilakukan di era pemerintahan Gus Dur dan sampai sekarang rakyat Papua masih mengenang Gus Dur sebagai bapak bangsa.

“Mereka sangat terkenang bagaimana Gus Dur dulu melakukan upaya-upaya sehingga orang Papua merasa diperlakukan sangat terhormat oleh Gus Dur,” akuinya.

Asri Hadi mengharapkan masalah Papua segera bisa diselesaikan. “Mudah-mudahan situasi di Papua akan kembali kondusif seperti semula,” kata Asri Hadi usai memberikan sambutan.

Asri berharap semua tokoh dan pemuka agama mengambil peran dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Papua dan Papua Barat.

“Peran tokoh agama mengambil peran dalam rangka menjaga keutuhan kembali di Papua,” papar Asri.

Menurut Asri, wilayah Papua dan Papua Barat adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Masalah Papua ini adalah masalah bangsa ini. Semoga kita mendapatkan solusi dari seminar ini” pungkasnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: