Duka Ganjar untuk Tjahjo dan Pesan Tak Pernah Terlupakan

EDITOR.ID, Jakarta,- Wafatnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo menyisakan banyak kenangan bagi banyak kalangan. Mulai dari pejabat negara, politisi hingga wartawan.

Tak terkecuali Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Sosok yang namanya mencuat sebagai Calon Presiden (Capres) 2024 ini merasa sangat kehilangan dan berduka atas meninggalnya senior yang kenangannya berbekas dan tak mungkin terlupa.

Kedukaan tersebut diungkapkan Ganjar melalui akun Instagram resminya @ganjar_pranowo. ?Selamat jalan Mas Tjahjo Kumolo. InsyaAllah panjenengan dapat tempat terbaik di sisi-Nya,? tulisnya.

Ganjar menyebut sosok Tjahjo adalah politikus yang berdedikasi di tiap jabatan yang diamanahkan kepadanya.

?Perjuangan dan dedikasi beliau pada negeri ini sangat luar biasa,? kata pria yang juga merupakan teman satu partai almarhum di PDIP.

Dalam sebuah wawancana dengan televisi nasional, Ganjar menceritakan sosok Tjahjo Kumolo yang bersahabat dengan siapa pun.

“Saya bersama Mas Tjahjo dalam banyak kegiatan cukup intens mulai dari kami sama-sama di DPR bersama Mas Bambang Pacul. Beliau (Tjahjo) orang yang sangat humble, menjadi pendenggar yang baik,” kata dia.

Ganjar menyebut, banyak kenangan dirinya bersama dengan Tjahjo Kumolo. Dia menyebut, Tjahjo merupakan sosok yang bisa diterima oleh kalangan manapun.

Menurut Ganjar, Tjahjo Kumolo merupakan sosok politisi yang santun.

“Kesantunan dalam politik, dia miliki kesantunan politik yang luar biasa, saya belum pernah melihat wajahnya garang, saya enggak pernah melihat dia marah, dia orangnya tenang dan sangat santun dalam politik, makanya beliau sangat mudah diterima di mana pun,” kata dia.

Ganjar mengaku masih mengingat ucapan Tjahjo terkait bagaimana menjadi politikus yang baik. Menurut dia, Tjahjo kerap meminta agar terus menghindari gesekan dalam dunia politik.

“Memberikan pesan khusus kepada saya tebtu tidak, tapi sering kali beliau ceritakan bagaimana dalam politik tidak saling menyakiti, kalau ada kejengkelan tahanlah masing-masing,” tutup Ganjar.

Batalkan Kunjungan Kerja

Begitu mendengar kabar seniornya tutup usia di rumah sakit, Ganjar mengaku terkejut dan tak percaya.

Saat itu Ganjar yang sedang dalam perjalanan menuju ke Kebumen, Jawa Tengah untuk kunjungan kerja, langsung balik arah menuju bandara terbang ke Jakarta.

“Tadi pagi saya mendengar berita ini, rencana saya mau ke Kebumen langsung saya batalkan dan insyaallah saya mau takziyah ke Jakarta,” ujar Ganjar.

“Ini baru menuju ke bandara karena masih menunggu pesawat mampir dulu di tempat warung makan Ibu Ana, manyung yang sangat terkenal, dan semua seperti dilalah begitu ya, di belakang saya persis ada fotonya Pak Tjahjo Kumolo sama Ibu Ana. Ternyata beliau juga suka makan di sini,” imbuhnya sebelum bertolak ke Jakarta.

Ganjar menceritakan kenangan tentang seniornya Tjahjo Kumolo yang sudah ia kenal lama. Menurutnya Tjahjo Kumolo merupakan sosok politisi yang luar biasa humble dan tidak protokoler sebagai menteri.

Sementara sebagai senior di partai berlambang banteng, Tjahjo menjadi sosok yang sangat mendorong dan memotivasi generasi muda.

“Itu luar biasa. Saya pernah menjadi sekretaris beliau di fraksi, sama Mas Bambang Pacul waktu itu. Terus kemudian waktu beliau jadi Sekjen, kita juga membantu lini-lini partai melalui lembaga-lembaga fungsional partai dan itu menurut saya bagian cara beliau memberi ruang kepada generasi muda,” tutur Ganjar.

Ganjar juga mengenang jasa dan terobosan-terobosan yang dilakukan Tjahjo Kumolo sebagai saat menjabat sebagai menteri.

“Bahkan seringkali beliau bertanya bagaimana kondisi sebenarnya dan bagaimana mengusulkan itu. Terakhir menjadi Menteri PAN-RB, beliau sangat aktif mendorong reformasi birokrasi di daerah,” ucapnya.

Misalnya saat menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, kata Ganjar, Tjahjo merupakan sosok yang terbuka dan suka mendengar suara dari bawah, termasuk dari bupati, walikota, dan gubernur.

“Tadi pagi kami juga lagi lomba inovasi di KemenPAN-RB. Biasanya beliau menyambut tapi sudah beberapa minggu ini gerah (sakit) dan hari ini kapundhut (wafat), tadi suasana itu belum terasa karena belum ada berita. Tapi itulah aktivitas yang beliau pimpin di KemenPAN-RB yang terus mendorong seluruh lini pelayanan publik ini untuk melakukan inovasi dan memberikan pelayanan terbaik,” kenang Ganjar.

Tjahjo Suka Mampir Warung Seafood

Sementara itu, Ana, pemilik warung makan seafood Ibu Ana di komplek PRPP Semarang mengaku terkejut saat mendengar berita Tjahjo Kumolo meninggal dunia.

Dia kemudian menceritakan bahwa Tjahjo Kumolo sering mampir untuk makan di warungnya saat berkunjung ke Semarang.

“Sudah lima kali makan di sini. Kalau mau ke Jakarta langsung mampir makan di sini bersama timnya. Sukanya makan srimping, udang saus besar, sukanya itu. Tapi kadang tidak dimakan semua,” terangnya.

Ana menyebut karena sering mampir ke warungnya, dirinya sampai hafal makanan kesukaan Tjahjo Kumolo yang selalu dipesan.

“Mangut juga, beliau suka. Orangnya itu pendiam, sabar, dan merakyat. Saya pernah ngobrol dan ini foto saya sama beliau,” ujarnya sambil menunjukkan foto bersama Tjahjo Kumolo yang dipajang di samping fotonya bersama Ganjar Pranowo.

Tjahjo Kumolo meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta, Jumat (1/7), sekitar pukul 11.10 WIB. Sebelum meninggal, Tjahjo sempat menjalani perawatan selama beberapa pekan.

Tjahjo mengalami sakit infeksi paru-paru dan harus menjalani perawatan intensif. Tugasnya sebagai Menteri PAN-RB sementara waktu digantikan oleh Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: