Budi Rahardjo, Ajari Orang Pandai Menulis dan Jasa Besarnya bagi Wartawan “Terbuang”

Karena dalam profesi wartawan ada pepatah : Old journalist never dies, they just fade away. Seorang jurnalis tua tidak pernah mati, mereka hanya menghilang namun tetap berkarya. Begitu kata pepatah yang populer mengadopsi pepatah di kalangan tentara dan sering dikutip dengan penuh bangga.

Pemimpin Umum EDITOR.ID ini sangat mengenal betul SS Budi Rahardjo sebagai wartawan dan penulis hebat. Ia pernah dipercaya untuk melatih sebuah lembaga pemerintah tentang bagaimana membuat penulisan yang baik untuk meningkatkan citra lembaga, bagaimana menghadapi media.

Budi Rahardjo juga pernah menjadi mentor “Menulis Kreatif” yang diselenggarakan Kedubes Belanda.

Budi Jojo juga menjadi coach untuk Bagaimana Menulis Features dari perusahaan Telkom. Termasuk menjadi Pemred majalah Sinar Badan Narkotika Nasional, saat menjadi juara sebagai inhouse media terbaik antardepartemen.

Edi Winarto menyebut Budi Jojo sebagai sahabatnya berdiskusi banyak hal, termasuk hal-hal yang kekinian dan terkait news saat ini.

Masih kesaksian Edi Winarto, diskusi dan sharing ilmu, kerap diberikan Jojo juga diberikan dalam komunitas dan grup diskusi di Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI).

“Coach Jojo selalu menjadi garda terdepan dalam mengingatkan kami. Tak hanya soal bimbingan teknis menulis, tapi bagaimana para pemilik media dan pimpinan media digital, menjadi sosok yang berintegritas, media-nya bisa eksis menjadi media yang kredibel,” ujar Edi Winarto, yang juga lawyer berintegritas ini.

Edi Winarto menyebut Budi Jojo, sebagai pakar dalam penulisan investigasi, karena pernah mendapat beasiswa dari Ford Foundation.

Gaya bahasa penulisannya pun menarik, enak dibaca dan perlu, dengan jurnalisme sastra-nya.

“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kita. Karena setiap hari kita selalu berada dalam keadaan situasi dan kondisi yang berbeda, mungkin hal ini bisa manjadi ide untuk kita memulai membuat tulisan,” demikian mengutip coach Jojo.

Tak harus berpikir menjadi seorang sastrawan, tapi Jojo mengajak 298 jabfung (pejabat fungsional PU) yang ikut zoom untuk mulai saja menulis, dengan tips yang diajarkan.

Berhasil, ada 38 orang yang mengirim tulisanya dengan baik, selesai coach langkah awal menulis. Hingga kemudian, tulisan itu dimuat di Hariankami.com serta dipilih ima orang yang menulis terbaik dimuat di eksekutif.com.

Budi banyak menjadi “guru” atau coach berbagai pihak untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas menulis. Sehingga dapat dipublikasikan dalam berbagai media, baik itu bersifat cetak, maupun digital seperti majalah, koran serta website juga buku.

Itu yang diajarkan S.S Budi Raharjo MM, coach menulis gampang sekarang.

Pria yang memulai karirnya di grup majalah Tempo, kemudian di majalah MATRA mengajarkan tiga tips untuk menjadi penulis. Pertama menulis, kedua menulis dan ketiga ya menulis. Jadi, menulislah, karena menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: