Atasi Kemiskinan Ekstrem, Jateng Gunakan Strategi Graduasi Mandiri

img 20210928 wa0062

EDITOR.ID,Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggunakan strategi graduasi mandiri ekonomi untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem. Pemberdayaan masyarakat dengan sinergi lintas sektoral akan dilakukan selama tiga bulan ke depan di lima daerah prioritas.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng, Harso Susilo saat bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di kantornya, Rabu (29/9). Harso mengatakan, di Jawa Tengah ada 859.288 keluarga penerima manfaat (KPM).

?Kita pakai strategi graduasi ekonomi mandiri, jadi kita melakukan pemberdayaan masyarakat melalui sinergitas program lintas sektoral secara berkelanjutan,? ujar Harso kepada Ganjar.

Dengan cara itu, lanjut Harso, pengentasan kemiskinan ekstrem dilakukan dengan mengubah mindset para KPM. Mereka yang selama ini menerima bansos dan lainnya, dilatih ketrampilan tangan hingga wirausaha.

Kepada Harso, Ganjar meminta, agar strategi tersebut segera diterapkan di lima daerah prioritas yang disorot pemerintah pusat. Sehingga target menanggulangi kemiskinan ekstrem di sana dapat selesai dalam tiga bulan.

?Kalau 3 bulan, ini tadi di perintahkan di 5 lokasi uji coba bisa. Tiap bulan setelah kita bantu nanti dua bulan kita evaluasi pendapatannya meningkat atau tidak, dengan kroyokan SKPD,” pintanya.

Namun demikian, setelah bekerja di rumah mereka nganggur nggak? Kalau nganggur itu dari dishanpan itu, ada desa mandiri pangan, bantuan ternak, dan juga bibit benih pekarangan, dinas perikanan ada lele dan hiu, paus dan ubur-ubur. “Mereka bisa mengelola bantuan ini,” kata Harso usai bertemu Ganjar.

Harso mengatakan, dengan cara itu juga pihaknya menargetkan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jateng dalam dua tahun.

?Yang penting mereka ada masukan pendapatan. Sehingga dengan garis kemiskinan mereka di atas Rp 500 ribu mereka sudah lepas dari garis kemiskinan,”ujarnya.

Menurutnya, dari hitungan kami dengan peningkatan pendapatan bisa terlihat di dua tahun. “Dua tahun itu, karena se Jawa Tengah 800an ribu itu sekian yang disasar, karena secara bertahap merubah mindset mereka untuk mandiri, tidak hanya zona nyaman menerima bansos,? kata Harso.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sudah sejalan dengan program itu. Tugas pemerintah daerah saat ini adalah menyiapkan data itu dengan benar, sesuai fakta, dan sesuai dengan data dari pemerintah pusat. Semua ini agar kelompok sasaran dapat dijangkau oleh bantuan dan tidak meleset.

“Tadi saya minta Pemda untuk menghitung dari desil satu di lima kabupaten prioritas itu untuk dipetakan. Setiap nama, alamatnya di mana, kondisi hari ini seperti apa, dan bantuan yang sudah didapat seperti apa.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: