Amalan Puasa Sya’ban: Niat, Waktu dan Doa Buka Puasa

Puasa Sya'ban termasuk puasa sunah yang sering dikerjakan oleh Nabi Muhammad saw. Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Aisyah, dijelaskan kebiasaan Nabi saw yang sering berpuasa sunah di bulan Sya'ban, sehingga para sahabatnya mengira beliau tidak pernah melihat melaksanakan puasa seperti itu di bulan lain.

Ilustrasi Buka Puasa

Lantas kapan puasa Nisfu Syaban 2024?

Berdasarkan konversi kalender Hijriah yang disusun Kementerian Agama RI, tanggal 15 Syaban 1445 jatuh pada 25 Februari 2024. Artinya, puasa Nisfu Syaban 2024 dilakukan pada Minggu, 25 Februari.
Tata Cara Puasa Nisfu Syaban

Cara mengerjakan puasa Nisfu Syaban sama seperti puasa lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada niat pelaksanaan.

Namun, sebagai panduan, berikut ini tata cara puasa sebagaimana dikutip dari laman Nahdlatul Ulama:

1. Membaca Niat di Hati

Niat puasa baik dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti: “Saya niat puasa” atau dengan cara yang lebih baik yakni membaca lafaz niat yang telah disebut pada pembahasan sebelumnya.

Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan.

2. Makan Sahur

Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Menahan Diri dari Segala Hal yang Membatalkan

Saat melaksanakan puasa wajib menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Seperti makan, minum dan lainnya.

4. Menjaga Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa

Selanjutnya, selama berpuasa lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa. Seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.

5. Menyegerakan Berbuka

Saat waktu Magrib tiba maka segerakan berbuka puasa.

Doa Buka Puasa Sya’ban

Saat hendak berbuka puasa, disunahkan bagi umat Muslim untuk membaca doa sebagai bagian dari tradisi ibadah. Doa ini adalah ungkapan syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan berupa makanan dan minuman setelah seharian berpuasa. Dengan membaca doa sebelum berbuka, umat Muslim diingatkan akan pentingnya bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Mengutip dari artikel Ustadz Zainuddin Lubis, Pegiat Kajian Islam Tinggal di Ciputat Jakarta dalam NU Online, doa berbuka puasa Sya’ban merupakan doa yang diucapkan ketika seseorang hendak berbuka puasa di bulan Sya’ban. Doanya sebagaimana doa buka puasa wajib bulan Ramadhan dan puasa sunah lainnya, sebagaimana disebutkan dalam kitab Fathul Mu’in:

اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَعَلَى رِزْقِك أَفْطَرْت، ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى

Allāhumma laka ṣumtu, wa ‘ala rizqika afṭartu, dzahabaẓ ẓam’u, wabtalatil ‘urūqu, wa ṡbatal ajru in syā’a Allāhu ta’ālā.

Artinya, “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan atas rezeki-Mu aku berbuka, dahaga telah hilang, dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, jika Allah swt menghendaki.” (Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu’in, dalam Hasyiyah I’anatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr], juz II halaman 279)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: