Amalan Puasa Sya’ban: Niat, Waktu dan Doa Buka Puasa

Puasa Sya'ban termasuk puasa sunah yang sering dikerjakan oleh Nabi Muhammad saw. Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Aisyah, dijelaskan kebiasaan Nabi saw yang sering berpuasa sunah di bulan Sya'ban, sehingga para sahabatnya mengira beliau tidak pernah melihat melaksanakan puasa seperti itu di bulan lain.

Ilustrasi Buka Puasa

Jakarta, EDITOR.ID,- Di pertengahan bulan Sya’ban umat muslim dianjurkan memperbanyak amalan, salah satunya puasa sunnah. Karena puasa Sya’ban memiliki keutamaan bagi yang mengamalkan akan dipermudah dalam menjalani kehidupan di dunia, mendapat syafaat dan pahala setara 70 nabi.

Keutamaan puasa Nisfu Syaban lainnya adalah diberi balasan oleh Allah SWT seperti pahala 70 nabi ditambah dengan pahala ibadah selama 70 tahun.

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa (orang) yang berpuasa 3 hari sejak awal Syaban dan 3 hari di pertengahannya kemudian 3 hari di akhirnya niscaya Allah menuliskan baginya 70 pahala para Nabi dan dia diberi pahala sama dengan orang yang beribadah kepada Allah selama 70 tahun dan sekiranya mati, di tahun itu akan menjadi mati syahid.”

Puasa Sya’ban termasuk puasa sunah yang sering dikerjakan oleh Nabi Muhammad saw. Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Aisyah, dijelaskan kebiasaan Nabi saw yang sering berpuasa sunah di bulan Sya’ban, sehingga para sahabatnya mengira beliau tidak pernah melihat melaksanakan puasa seperti itu di bulan lain.

Mengutip buku Meraih Surga dengan Puasa yang disusun oleh H Herdiansyah Achmad Lc, puasa sunnah Nisfu Syaban adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada pertengahan bulan Syaban. Hukum dari pelaksanaan puasa ini adalah sunnah.

Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw sangat menganjurkan puasa sunah, terutama di bulan Sya’ban. Beliau tidak pernah menyempurnakan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan. Ini menunjukkan bulan Sya’ban adalah bulan di mana beliau paling banyak berpuasa sunah. Nabi saw bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يُفْطِرُ؛ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يَصُومُ. وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ

Artinya, “Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa berpuasa sehingga kami berkata: ‘Beliau tidak berbuka’. Beliau berbuka sehingga kami berkata: ‘Beliau tidak berpuasa’. Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau di bulan apa pun lebih banyak berpuasa daripada di bulan Sya’ban.” (Muttafaqun ‘alaih, dan redaksi hadits ini riwayat Imam Muslim).

Waktu Pelaksanaan Puasa Nisfu Syaban 2024

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Syaban. Atau, tepatnya pada 15 Syaban dalam penanggalan Hijriah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: