Ada Darah Rasulullah SAW di Banten

Selain itu, di dekat museum terdapat makam-makam para Sultan Banten beserta para keluarganya. Sehingga tak hanya berziarah, namun wisatawan juga bisa mengunjungi pameran artefak Rasulullah dan para sahabatnya di Museum Kesultanan Banten.

“Kesultanan Banten telah dikenal luas sebelum Indonesia merdeka, bahkan memiliki jaringan luas sampai ke Turki. Memiliki banyak tokoh agama yang besar. Dengan ini pula, semoga umat islam mendapatkan keberkahan dan mengambil pelajaran dari Rasulullah saw,” kata cicit Syech Nawawi Al Bantani ini.

Pameran di Museum Kepurbakalaan Banten Lama itu berlangsung pada 16 – 18 Pebruari 2020. Rencananya pameran serupa akan dilakukan di 18 kota di Nusantara dan di mulai dari Banten.

Sementara itu Gubernur Banten Wahidin Halim menuturkan Banten bisa menjadi ikon budaya Islam.

“Kita kembalikan era kejayaan sebagai pusat budaya, pusat kajian seperti di masa lalu. Orang yang ziarah Walisongo, belum tuntas kalau belum datang ke sini (Kawasan Kesultanan Banten, red),” tambahnya.

WH pun paparkan rencana Pemprov Banten untuk membangun Islamic Center di Tanara, Kabupaten Serang hingga perbaikan akses jalan dari Tanara menuju Kawasan Kesultanan Banten dan kawasan peziarahan Syech Mansyur Cikaduen dan Syech Asnawi Caringin Kabupaten Pandeglang.

“Kita juga ada tanah. Nanti kita bangun pusat kajian kitab-kitab Syeh Nawawi. Para ustad di Banten harus hafal dan paham kitab-kitab Syeh Nawawi. Nanti kita adakan kajian di sini. Kita akan bangun hall besar yang berkapasitas lima ribu orang. Semua aktivitas keagamaan Islam kita arahkan ke sini (Kawasan Kesultanan Banten, red),” ungkap Gubernur.

Dikatakan WH, Pemprov Banten sudah minta izin kepada Kepurbakalaan untuk melakukan revitalisasi seperti halnya apa yang dilakukan di kawasan Candi Borobudur. Termasuk pula untuk pembangunan ekonomi masyarakat dengan membangun homestay dan pusat oleh-oleh khas Banten.

Dalam kesempatan itu, Gubernur WH juga paparkan rencana pembangunan Asrama Haji Pemprov Banten di Kabupaten Tangerang, sekitar kawasan Bandara Soekarno Hatta. Dengan luas lahan 25 hektar dan anggaran Rp 110 miliar.

Pembangunan asrama haji ini diharapkan lebih mendekatkan jarak calon jamaah haji Provinsi Banten sehingga lebih menghemat waktu dan tenaga. Sekaligus akan mengangkat perekonomian daerah setempat serta penyerapan tenaga kerja.

Kini, setelah direvitalisasi jumlah pengunjung ke Kawasan Kesultanan Banten mencapai 9 juta orang dalam satu tahun.

“Orang yang ziarah Walisongo, belum tuntas kalau belum datang ke sini (Kawasan Kesultanan Banten),” tambahnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: