EDITOR.ID, Indramayu –
-
Sholihin-Ratnawati
“Arti nomor 1 bagi kami adalah kami ingin menjadi nomor satu di Indramayu yang berkeinginan melakukan perubahan. Program pertama kami ingin menyejahterakan petani, nelayan, guru ngaji dan mereformasi birokrasi. Semuanya harus terproteksi melalui APBD. Mainset birokrasi harus kembali sebagai abdi rakyat, melayani seluruh kepentingan semua yang BER-KTP Indramayu.”
-
Toto – Deis
“Arti nomor 2 itu, surat suara pertama dibuka kedua dicoblos ketiga dilipat keempat dimasukan kotak. Untuk konsep, sesuai tagline yaitu Sehat. Jika ingin masyarakat indramayu sehat didalam pembangunan, sehat di dalam pelayanan, sehat ekonomi, sehat birokrasi, maka pilih nomor dua. Untuk strategi pemenangan, kami punya rakyat. Jadi bagaimana rakyat bergerak untuk memenangkan pasangan nomor dua. Karena nomor dua punya histori di tahun 2015, saat itu saya dapat 44% lebih maka kali ini akan dapat 60%,”
-
Daniel-Taufik
“Arti nomor 3 itu adalah keseimbangan, sesuai sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Keseimbangan antara yang muda dengan senior, keseimbangan pembangunan dengan melanjutkan visi Remaja. Yang pasti alam sepertinya merestui karena disemua aspek sosial saat corona ini harus dilakukan tiga hal. Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Pokoknya temen-teman media juga harus ingat 3M. Untuk konsep seperti yang kami sampaikan ke KPU adalah mewujudkan masyarakat Indramayu yang unggul dan berdaya saing religius, maju, mandiri dan sejahtera. Jadi kami akan menciptakan program yang baru serta menyempurnakan program yang sudah ada,”
-
Nina-Lucky
“Arti nomor 4 bagi kami adalah bahwa manusia terbentuk dari empat jenis unsur alam (elementer sphere). Empat elemen tersebut : air, api, tanah dan udara. Arti konkretnya adalah kami ingin seluruh elemen itu menjadi sumber kekuatan untuk membangun Indramayu. Kami ingin melakukan perubahan besar terhadap pembangunan pada segala bidang. Misalnya bidang pertanian, harus diciptakan stabilitas harga yang baik dan berpihak kepada petani. Kemudian untuk birokrasi, kami menjamin tidak ada tekanan dan suap-menyuap bagi birokrat untuk posisi tertentu. Kami ingin menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi birokrat, jauh dari tekanan dan terpenting bebas korupsi. Untuk itu akan dimulai dari kami jika dilantik sebagai bupati dan wakil bupati.(HSM)