EDITOR.ID, Jakarta,- Sungguh bijak pemimpin Indonesia saat ini. Setiap hari Presiden Joko Widodo selalu memikirkan orang kecil, dari mulai pedagang pasar hingga pengemudi ojek online. Mereka yang harus berjibaku di jalanan demi mengais rejeki. Namun sejak wabah Corona menyerang Indonesia, kondisi ekonomi para pedagang kecil dan driver ojol ini terpukul.
Presiden Jokowi pun tak tinggal diam melihat rakyatnya susah. Apalagi selama ini Jokowi dikenal sangat dekat dengan kaum wong cilik. Bahkan ia terpilih sebagai Presiden hampir mayoritas pemilihnya adalah orang-orang kecil ini. Maka hingga kini Presiden tidak akan meninggalkan mereka.
Salah satu cara yang dilakukan Jokowi untuk membantu menaikkan taraf ekonomi dari pengemudi ojek online adalah dengan melibatkan mereka dalam Program penyaluran Bantuan Sosial. Dengan demikian driver ojol akan menerima honor sebagai pengantar sembako untuk warga miskin.
Jokowi meminta dalam penyaluran bantuan sosial agar melibatkan usaha kecil dan ojek. Presiden juga meminta penyaluran bansos tidak menggunakan cara yang berbelit-belit dan menyulitkan masyarakat.
Presiden Jokowi meminta jajarannya membuat mekanisme bantuan sosial yang melibatkan sektor ekonomi lapisan bawah. Dengan demikian dapat secara efektif menggerakan ekonomi lapisan bawah dan juga menjaga daya beli.
“Rancang mekanisme yang bisa melibatkan sektor usaha mikro, usaha kecil, pedagang sembako di pasar, jasa transportasi ojek, sehingga ini bisa menggerakkan, mengikutsertakan usaha-usaha di bawah agar bersama-sama dengan kita, juga ekonomi di bawah juga ikut bergerak,†kata Jokowi membuka rapat terbatas mengenai efektivitas penyaluran program jaring pengaman sosial melalui video conference, Selasa (7/4/2020).
Presiden juga meminta penyaluran bansos tidak menggunakan cara yang berbelit-belit dan menyulitkan masyarakat.
“Mekanisme penyaluran program jaring pengaman sosial dibuat seefisien mungkin,†katanya.
Sementara itu, Jokowi mengumumkan alokasi anggaran untuk mengendalikan penyebaran virus Corona dan meredam dampak ekonomi yang mengikutinya sebesar Rp405,1 triliun. Sebanyak Rp110 di antaranya akan digunakan untuk perlindungan sosial, khususnya bagi masyarakat dengan strata ekonomi lapisan bawah.
Anggaran perlindungan sosial akan diprioritaskan untuk keluarga penerima manfaat Progam Keluarga Harapan (PKH) yang naik dari 9,2 juta keluarga menjadi 10 juta keluarga penerima manfaat.
Selain itu, negara juga akan menaikkan penerima kartu sembako dari sebelumnya 15,2 juta penerima menjadi 20 juta penerima. Bantuan kepada penerima kartu pun naik sekitar 33 persen, dari Rp150.000 menjadi Rp200.000.