Setelah Pandemi Corona, Apa Kabar Ibukota Baru?

EDITOR.ID, Jakarta,- Meski harus menghadapi ujian besar penyebaran wabah virus Corona, pemerintah Indonesia tetap menjalankan agenda besar negara. Salah satunya rencana pemindahan ibukota. Kebijakan ini tetap berlangsung dan masih on the track.

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, memastikan proses persiapan pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur masih terus berjalan. Hantaman pandemi Corona bukan menjadi halangan besar untuk tidak melanjutkan program negara ini.

Saat ini, pemerintah tengah melakukan komunikasi intens dan serius dengan berbagai calon investor. Karena kebijakan pemindahan ibukota bakal menciptakan lingkungan ekonomi baru bagi Indonesia. Sehingga ketahanan ekonomi Indonesia semakin kokoh.

Saat ini selain Kota Jakarta, ekonomi Indonesia banyak ditopang daerah yang memiliki kota besar seperti Kota Semarang yang menjadi tulang punggung ekonomi Jawa Tengah. Kota Surabaya yang menjadi sentra utama Jawa Timur, Medan yang jadi pusat bisnis Sumatera Utara dan Denpasar Bali.

Kini dengan membangun Kota Mandiri sebagai kota penopang Ibukota baru Indonesia di perbatasan Penajem Passer-Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur akan menumbuhkan pusat ekonomi kota baru. Yang didalamnya akan banyak memunculkan aktivitas bisnis baru dan mampu mendorong pergerakan ekonomi rakyat.

“Saat ini persiapan (pemindahan ibu kota) masih on track,” kata dia dalam video offline yang dibagikan kepada wartawan, Rabu (25/3).

Meski begitu, berbagai opsi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) masih terus dipertimbangkan oleh pemerintah. Sehingga pada saatnya nanti akan diputuskan secara bersama-sama antara pemerintah dengan DPR RI.

Sebelumya, Menteri Riset dan Teknologi (Ristek) sekaligus calon Chief Executive Officer (CEO) Badan Otorita Ibu Kota Baru, Bambang Brodjonegoro mengatakan, saat ini pemerintah hanya fokus menangani Covid-19. Belum ada pembahasan soal kelanjutan proses pemindahan ibu kota negara.

“Saat ini fokus pada penanganan Covid-19,” kata Bambang sebagaimana dilansir dari merdeka.com, Selasa (24/3).

Pemerintah memang sedang mengerahkan seluruh kekuatan untuk menghadapi pandemi Covid-19. Virus yang mengakibatkan 686 orang di Indonesia positif terinfeksi, 55 meninggal, 30 sembuh, hingga Selasa (24/3/2020).

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 62,3 triliun untuk penanganan Covid-19.

Anggaran ini berasal dari realokasi APBN, baik yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga di pusat maupun daerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: