Jakarta, EDITOR.ID,- Kapolda yang cetak sejarah karena terseret kasus dugaan menjadi otak peredaran Narkoba sabu 5 kilogram, Irjen Pol Teddy Minahasa kini dibela pengacara kawakan Hotman Paris Hutapea. Pengacara yang suka pamer sekretaris pribadi cantik ini menggeser posisi advokat Teddy Minahasa sebelumnya, Henry Yosodiningrat.
Irjen Teddy Minahasa selama ini dikenal sebagai salah satu polisi tajir di Indonesia. Harta kekayaannya cukup fantastis nyaris mencapai Rp30 miliar. Hartanya tersebut dalam bentuk bidang tanah dan bangunan, mobil mewah hingga motor gede. Termasuk simpanan surat berharganya.
Namun nama Teddy belakangan menggemparkan kalangan publik. Pasalnya, dalam posisi jabatan yang cukup mentereng dan prestise sebagai Kapolda, ia terjerat kasus narkoba.
Bahkan tragisnya sang jenderal bintang dua ini ditangkap Propam Polri saat akan dipromosikan sebagai Kapolda Jatim. Karena ia diduga menjadi dalang dari peredaran narkoba jenis sabu yang melibatkan jaringan dibawahnya dari oknum anggota Polri mulai pangkat AKBP hingga kompol.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo langsung memerintahkan penangkapan terhadap Teddy Minahasa. Dan saat ini Teddy sedang diproses etika di Propam Mabes Polri. Ia diduga melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkoba.
Teddy Minahasapun kini memakai jasa Hotman Paris Hutapea sebagai pengacaranya demi meloloskan kasusnya.
“Tedy Minahasa ganti kuasa hukum jadi Hotman Paris,” kata Hotman Paris sebagaimana dilansir dari detikcom, Minggu (23/10/2022).
Usai ditunjuk untuk mendampingi Teddy Minahasa, Hotman mengaku akan mempelajari terlebih dulu mengenai kasus yang menjerat kliennya.
“Pelajari dulu,” ungkapnya.
Hotman menuturkan, sejatinya sudah diminta untuk menjadi kuasa hukum Teddy Minahasa sejak awal. Namun, karena kesibukannya di Bali, Hotman pun sempat menolak.
“Dari awal sudah diminta cuma Hotman sibuk bisnis di Bali. Dari paling awal sudah diminta,” kata Hotman.
Seperti diketahui, polisi telah menetapkan Irjen Teddy Minahasa sebagai tersangka kasus narkoba. Teddy pun membantah tuduhan sebagai pengedar narkoba.
Pengacara Teddy Minahasa sebelumnya, Henry Yosodiningrat, mengatakan Teddy Minahasa tahu soal penyisihan 1 persen dari total 41,4 persen barang bukti Polres Bukittinggi. Namun Teddy mengklaim penyisihan barang bukti itu untuk keperluan operasi narkoba dengan teknik undercover control delivery.
Henry Yosodiningrat mengatakan Teddy Minahasa sebelumnya penyisihan barang bukti itu hendak digunakan untuk menjebak Linda melalui teknik undercover.