News  

Tanggapan Para Ahli Mengenai Isu Varian Baru Delmicron

Virus Corona (Okezone)

Ahli Mikrobiologi sekaligus Staf Pengajar Biologi Universitas Padjadjaran Mia Miranti, menjelaskan kabar soal isu fenomena mutasi baru, Delmicron yang sering disebut sebagai penggabungan dari varian Delta dan Omicron.

“Jika virus menginfeksi seseorang, biasanya salah satu mutasi yang dominan lah yang akan menginfeksi, bukan kombinasi dari dua varian”, ucap Mia seperti dilansir CNN, Minggu (26/12).

Menurut Ahli Mikrobiologi ini, pembuktian bahwa adanya varian virus SarS-CoV-2 baru sebenarnya harus dilihat berdasarkan genom sekuens dari virusnya.

Dilansir dari CNN, Mia mengatakan bahwa tidak mungkin dua duanya dalam satu waktu menginfeksi objek yang sama. Mana yang duluan, dia yang akan menguasai objeknya.

Mia menerangakan jika varian gabungan dari Delta dan Omicron diberi nama Delmicron hanya karena gejala penyakitnya mirip, bukan berarti virusnya mengalami mutasi.

“Kalau dilihat dari gejala penyakit, untuk varian omicron dan delta pasti mirip karena omicron sendiri sudah terbentuk dari gabungan 4 varian corona virus tersebut,” tambahnya.

Mia menjelaskan, lantaran sifat virus menggunakan objek sebagai tempat multiplikasi virus. Sehingga tidak mungkin satu objek melakukan multiplikasi untuk dua virus yang berbeda.

Selain itu Epidemiolog asal Universitas Griffith, Dicky Budiman berpendapat bahwa mutasi virus SarS-CoV-2 varian Delmicron merupakan hoaks yang lahir dari teori asal-asalan, Minggu (26/12).

“Itu hoaks ya harus hati-hati, Delmicron itu lahir dari konspirasi atau teori yang menghubungkan dan mengkaitkan antara Delta dan Omicron,” ucap Dicky.

Sementara itu, Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama juga angkat bicara terkait isu varian baru tersebut, (26/12) Minggu.

Tjandra menyebut, Delmicron hanya pendapat seorang dokter yang kebetulan di wawancara media India, bukan dalam bentuk tulisan ilmiah.

“Istilah Delmicron bermula dari keterangan Dr Shashank Joshi, salah seorang anggota SatGas Covid-19 dari negara bagian Maharashtra di India”, kata Tjandra

“Delmicron bukanlah varian baru, tetapi hanya istilah spekulatif bahwa pasien diduga terpapar varian Delta dan Omicron, sehingga cepat menular dan keluhannya tidak ringan,” tambah Tjandra.

Lalu Mia juga menjelaskan bahaya dari adanya mutasi virus, yaitu kemampuan dari virus lebih cepat berikatan dengan reseptor ACE2, dapat menghindari antibodi manusia seperti yang terjadi pada varian Delta dan Omicron.

“Jadi kalau sampai memang terjadi mutasi gabungan antara omicron dan delta, kebayang kan bagaimana cepatnya mekanisme penularan Covid tersebut,” ucap Mia.

Mia menyarankan untuk tetap dilakukan penelitian lebih lanjut, terkait sekuen genom dari virus tersebut, terkait munculnya kabar mutasi Delmicron.

Banyak media yang ramai ramai memberitakan terkait munculnya Delmicron sebagai varian baru yang merujuk pada penggabungan antara delta dan omicron.

Namun nyatanya sampai sekarang, masih belum ada penelitian atau klaim secara resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO pun Kementerian Kesehatan terkait istilah tersebut. (Gal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: