Mantan Ketua MK: Gerakan Pemakzulan Karena Ada yang Takut Kalah

Mahfud MD Ngaku Didatangi 22 Orang Usulkan Pemakzulan Presiden Jokowi

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie. Foto Kompas.com

Jakarta, EDITOR.ID,- Awas perlu diwaspadai. Kelompok tertentu akhir-akhir ini mengkampanyekan gerakan pemakzulan dengan agenda utama melengserkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari jabatannya. Kelompok ini berusaha menunggangi isu dan persaingan tajam antar Capres di Pilpres 2024.

Gerakan pemakzulan mereka mendapat sorotan tajam dari Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie. Jimly menyebut gerakan pemakzulan belakangan ini karena ada yang takut kalah. Ia menilai hal ini sebagai pengalihan perhatian.

Mengutip dari akun twitter atau X resminya, @JimlyAs, Minggu (14/1/2024), Prof Jimly mengaku bingung dengan ide pemakzulan Jokowi yang muncul jelang Pemilu.

“Aneh, satu bulan ke pemilu kok ada ide pemakzulan presiden. Ini tidak mungkin, kecuali cuma pengalihan perhatian atau karena pendukung paslon, panik dan takut kalah,” tulis Jimly. Jimly telah mengizinkan cuitannya dikutip.

Menurutnya, waktu satu bulan tidak cukup untuk mengumpulkan sikap resmi DPR dan MPR. Oleh sebab itu, Jimly meminta agar seluruh pihak fokus saja dalam mensukseskan Pemilu 2024.

“Satu bulan ini, mana mungkin dicapai sikap resmi 2/3 anggota DPR dan dapat dukungan 2/3 anggota MPR setelah dari MK. Mari fokus saja sukseskan pemilu,” kata Jimly.

TPN Jawab Sindiran Jimly Soal Pemakzulan

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md mempertanyakan hubungan pemakzulan dengan kontestasi pilpres. Pernyataan ini merespon komentar Prof Jimly yang menyebut gerakan pemakzulan belakangan ini karena ada yang takut kalah.

“Urusannya apa hubungannya dengan takut kalah? Orang menyampaikan pendapat kan biasa, terus ditanggapi oleh Pak Mahfud, terus diberikan pemahaman bahwa urusan pemakzulan itu urusan parlemen, bukan urusan Menko Polhukam,” kata Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Achmad Baidowi atau Awiek, saat dihubungi, Minggu (14/1/2024).

Awiek menyayangkan pernyataan Jimly. Dia menilai Jimly sepert tidak tahu kedudukan dan posisi terkait pemakzulan tersebut.

“Sebagai seorang negarawan harusnya juga Pak Jimly tahu memahami kedudukan dan posisinya. tidak lantas dikaitkan dengan kontestasi pemilu,” ucapnya.

Awiek pun menegaskan ide pemakzulan Presiden Jokowi merupakan ranah yang berbeda dengan kontestasi pemilu. Dia pun mempertanyakan kenegarawanan Jimly.

“Itu ranah yang berbeda, kalau takut kalah itu kan kontestasi pemilu, tapi kalau soal ada usulan, ada wacana pemakzulan itu kan pendapat, tapi kan harus melalui prosedur yang panjang dan tidak serta merta pemakzulan itu selesai dengan pendapat,” ujar dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: