Kemanakah Ruh Akan Berada Usai Dicabut Malaikat Izrail?

Ilustrasi Ruh Kermatian

Jakarta, EDITOR.ID,- Kematian merupakan suatu hal yang pasti terjadi bagi setiap makhluk hidup, tak terkecuali pada manusia. Kapan seseorang akan meninggal pun sudah ditetapkan ketika dirinya masih di dalam kandungan, ketika ruh ditiupkan. Kematian atau maut adalah berpisahnya ruh dengan jasad, dan ketika pemisahan tersebut terjadi, ruh berada di alam barzakh atau alam kubur.

Sedangkan ruh merupakan unsur non materi yang ada dalam jasad yang diciptakan Allah Swt. Menjadi pertanyaan banyak orang, bagaimana kondisi ruh seseorang setelah meninggal dunia?

Mereka bertanya-tanya apa itu ruh dan ke mana perginya ruh setelah seseorang meninggal. Pertanyaan tersebut juga dipernah diajukan orang-orang Yahudi kepada Nabi Muhammad SAW.

Setelah itu, turunlah Surat Al Isra ayat 85. Allah SWT berfirman:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلا قَلِيل

Artinya: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, “Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kalian diberi penge­tahuan, melainkan sedikit”. (QS. Al Isra ayat 85).

Ayat tersebut di atas turun berkaitan dengan pertanyaan orang Yahudi kepada Nabi SAW mengenai ruh.

Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahuanhu yang mengatakan bahwa ketika ia sedang berjalan mengiringi Rasulullah SAW di sebuah lahan pertanian di Madinah, Nabi SAW bertemu dengan sejumlah orang Yahudi.

Sebagian dari mereka mengatakan kepada sebagian yang lain, “Tanyailah dia oleh kalian tentang ruh.”

Se­dangkan sebagian lainnya mengatakan, “Janganlah kalian bertanya kepa­danya.” Akhirnya mereka bertanya kepada Nabi SAW tentang ruh. Untuk itu mereka berkata, “Hai Muhammad, apakah ruh itu?”

Saat itu Nabi SAW masih tetap bertopang pada pelepah kurmanya seraya berdiri. Ibnu Mas’ud merasa yakin bahwa saat itu Nabi SAW sedang menerima wahyu.

Setelah itu Nabi SAW membacakan firman yang baru diturunkan itu, yakni: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kalian diberi penge­tahuan melainkan sedikit.” (Al-Isra: 85)

Hal ini disebutkan dalam Al Quran, Surat Al Fajhr ayat 27-30. Allah SWT berfirman:

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي

Artinya: Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS. Al Fajr: 27-30).

Maka keluarlah ruhnya dengan mudah seperti setetes air yang keluar dari mulut wadah minuman, lalu malaikat maut mengambilnya. Apabila malaikat maut telah mengambilnya, maka dia tidak membiarkannya berada di tangannya barang sekejap pun melainkan para malaikat itu mengambilnya dengan segera, lalu mereka masukkan ke dalam kain kafan dan wewangian yang mereka bawa itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: