EDITOR.ID, Jakarta,- Asa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memburu kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta kian agresif untuk bisa “mencuri” dari koleganya, Partai Gerindra yang juga berambisi. Ada dua nama yang diusung PKS, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Demi memburu posisi Wagub DKI Jakarta, PKS bergerak cepat. Salah satunya melobi Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) yang memiliki jumlah kursi terbesar di parlemen DKI Jakarta.
Wagub DKI Sandiaga Uno maju sebagai cawapres Prabowo. Proses penggantian Sandi dilakukan dengan pengambilan dukungan suara di DPRD DKI terhadap kandidat yang diajukan partai koalisi pemenang Pilgub DKI kemarin. PDIP sebagai partai terbanyak peraih kursi akan sangat menentukan dalam pemilihan pengganti Sandiaga Uno. Apakah yang didukung calon Gerindra atau calon dari PKS?
Untuk melobi dan mendapatkan dukungan dari PDIP, rombongan petinggi PKS DKI Jakarta dikabarkan hari ini mengunjungi rumah dinas Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
Rombongan PKS tersebut termasuk di dalamnya Ketua DPW PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi serta kandidat wagub dari partai mereka, Agung Yulianto. Suhaimi mengatakan, ini merupakan upaya silaturahim sekaligus lobi ke Prasetio yang berasal dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
PKS sudah menyiapkan dua nama untuk posisi Wagub DKI yang kosong akibat ditinggal Sandiaga Uno. PKS butuh dukungan suara dari PDIP.
“Nanti ke semuanya akan silaturahim juga. Ya mungkin bahasanya ini lobi juga kali ya,” ujar Suhaimi di depan kediaman Prasetio.
Meski demikian, Suhaimi tidak mau disebut pihaknya curi start kampanye dalam hal memperkenalkan kandidatnya ke partai lain. Karena, menurutnya, perkenalan semacam ini bisa dilakukan kapan saja.
Dalam proses penentuan pengganti Wakil Gubernur DKI Jakarta, pihak DPRD DKI Jakarta memiliki peranan penting, di mana merekalah yang akan memilih satu dari dua kandidat yang diajukan partai pengusung.
Karenanya dukungan dari fraksi-fraksi partai di DPRD DKI pun menjadi penting, termasuk dari partai yang memiliki kursi terbanyak di DPRD DKI saat ini, yaitu PDIP.
Meski mendatangi rumah dinas Ketua DPRD DKI Jakarta, Suhaimi membantah ada pembicaraan dengan Prasetio tentang pemilihan suara (voting) mengenai kandidat Wakil Gubernur DKI Jakarta di DPRD DKI.
“Kami belum sampai bicara begitu,” kata dia.
Selain ke PDI-P, Suhaimi mengatakan pihaknya juga akan membawa kandidat wagubnya yang berjumlah dua orang, yakni Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu ke partai lain untuk diperkenalkan, termasuk ke Partai Gerindra yang merupakan kawan satu koalisi mereka pada Pilkada DKI 2017.
“Kami akan silaturahim ke semua parpol termasuk ke Gerindra. Gerindra kan sama dengan kita yaitu pengusung,” ujarnya.
Kendati telah berkunjung ke rumah dinas Ketua DPRD DKI, PKS sendiri diketahui belum menyerahkan usulan nama calonnya. Prasetio berharap hal tersebut segera dilakukan oleh PKS.
Selain itu, dia meminta partai Islam tersebut untuk membuka komunikasi dengan parpol lain sebelum DPRD memparipurnakan pemilihan wakil gubernur.
“Karena PKS banyak orang jawa saya sarankan coba buka komunikasi dengan parpol, keluarkan yang terbaik dari PKS untuk menjadi cawagub. Nanti kita bamuskan, kami paripurnakan apakah kuorum atau tidak,” tutur Prasetio.
Sandiaga Uno sendiri diketahui mundur dari kursi orang nomor dua di ibu kota karena maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon presiden untuk Pemilu 2019.
Sampai saat ini, sudah sebulan lebih kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta lowong, karena PKS dan Gerindra sebagai partai pengusung belum juga mengajukan nama pengganti. (Antara)