Ayah tiga anak, kelahiran Jakarta 23 November 1965 itu mengapresiasi dalam semangat keterbukaan, Mahkamah Agung bisa dibilang mendahului banyak lembaga negara lainnya.
“Banyak terobosan yang dilakukan,” ujar penerima penghargaan dari British Achieving Award dari Pemerintah Inggris itu memberi suport kepada seluruh hakim di Indonesia.
Pengadilan menjadi dambaan bagi seluruh masyarakat pencari keadilan.  Tentunya, sehubungan dengan situasi Pandemi Covid – 19 dan semangat Ketua MA yang baru.
“Hakim Agung diharap terus menggali rasa keadilan yang ada di dalam masyarakat,” ujar pria yang yang selama ini dikenal sebagai pakar hukum internasional itu yakin, Ketua MA yang baru mampu membawa lembaga peradilan lebih baik lagi.
Sosok Ketua MA, Sang Pembaharu
Sosok Ketua MA YM Dr. H. Muhammad Syarifuddin, S.H, M.H dikenal sebagai tokoh pembaharuan. Pria kelahiran Baturaja, 17 Oktober 1954 ini dilantik menjadi Hakim Agung sejak 18 Februari 2013. Syarifuddin sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung (MA) Bidang Yudisial sejak Mei 2016.
Pada tahun yang sama, penyandang gelar Doktor Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan ini dipercaya menjabat sebagai Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI. Jabatan eselon I ini diembanya sampai dengan terpilih sebagai hakim agung pada tahun 2013.
Setelah dua tahun menjabat hakim agung, H.M. Syarifudin dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Ketua Kamar Pengawasan. Kurang dari satu tahun menjabat sebagai Ketua Kamar Pengawasan, H.M Syarifudin kemudian terpilih secara demokratis sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial pada “Pemilu MA†yang dilaksanakan pada tanggal 14 April 2016.
“Semoga Ketua MA yang baru terus meningkatkan capaian-capaian yang telah dilakukan oleh Ketua sebelumnya,” demikian Prof Hikmahanto jelang ultah MA yang nanti berulang tahun ke 75 ini.
Upacara HUT MA mengusung tema “Peradilan Modern Berbasis Teknologi Informasi untuk Melayaniâ€. (edo)