EDITOR.ID – Surabaya, Kondisi terkini di Myanmar semakin mencekam. Dengan meninggal 275 Jiwa, 2.345 orang demonstran anti-kudeta ditangkap dengan berbagai tuduhan, serta ada beberapa warga desa yang diusir.
Melihat kondisi tersebut atas dasar rasa empati DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya melakukan aksi kemanusiaan dengan turun ke jalan menyajikan peragaan peduli kemanusiaan dengan puisi dan membagi bunga mawar kepada masyarakat Surabaya.
Dadang Kurnia Akbar selaku Ketua Bidang Politik DPC GMNI Surabaya sekaligus sebagai koordinator aksi tersebut mengungkapkan bahwa segala bentuk penindasan dengan alasan apapun tidak dapat dibenarkan.
“Kami bergerak atas dasar empati terhadap saudara-saudara yang tertindas, juga kami mengecam segala tindakan pelanggaran HAM dalam bentuk apapun,” ujarnya pada Kamis (25/3/2021).
Dadang, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa berdasarkan Universal Declaration of Human Right, berbagai negara sepakat untuk mendukung hak-hak di dalamnya, untuk itu sudah sepatuhnya Pemerintah Indonesia juga harus ikut andil dalam penyelesaian masalah di Myanmar.
“Aksi ini juga kami tujukan kepada pemerintah agar segera melakukan pembicaraan atau pertemuan terhadap negara-negara ASEAN untuk sesegera mungkin membahas pemulihan demokrasi serta krisis di Myanmar,” tambahnya.
DPC GMNI Surabaya melalui aksi tersebut mendesak pemerintah Jokowi untuk sesegara mungkin merealisasikan pertemuan dengan negara-negara ASEAN untuk memulihkan krisis yang terjadi di Myanmar, sebagaimana rencana yang pernah diungkapkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mendesak agar dilakukan pertemuan tingkat tinggi ASEAN untuk membahas krisis Myanmar pada 19 Maret 2021 lalu di istana kepresidenan Bogor. (Tim)