Emil Ajak Anak Muda Aktif di Pilkada

EDITOR.ID – Surabaya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengutarakan bahwa generasi muda harus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas Pilkada di Indonesia.

“Saya berharap generasi muda berperan untuk meningkatkan kualitas Pilkada kita. Pilkada justru menentukan karena merupakan perwujudan otonomi daerah”, tuturnya.

Pesan tersebut disampaikan dalam webinar yang digagas oleh Gerakan Pemuda Peduli Demokrasi yang bertemakan “Mewujudkan Pilkada Tanpa Hoaks dan Politik Uang”, pada Rabu (2/11/2020)

Emil Dardak Generasi Muda Harus Berperan Dalam Peningkatan Kualitas Pilkada 2

Webinar tersebut diikuti oleh anak muda dari berbagai daerah di Indonesia terutama Jawa Timur dan dimoderatori oleh Ajeng Adinda yang merupakan Mahasiswa Sosiologi Unair sekaligus Duta Damai Jawa Timur 2020.

Emil juga menyinggung perihal politik uang yang sudah menjadi budaya dalam masyarakat. Namun ia berpesan kepada anak-anak muda agar menyuarakan kepada masyarakat betapa bahayanya politik uang.

“Masyarakat kita sangat membuka diri terhadap politik uang. Ini bahaya. Anak-anak muda harus kencang menyuarakan anti politik uang. Ini bukan untuk siapa2, tapi untuk kebaikan Indonesia”, tambahnya.

Abdul Kodir akademisi Universitas Negeri Malang yang menjadi narasumber dalam webinar tersebut mengkritik keterlibatan kader-kader partai politik yang berperan dalam membangun dinasti politik hingga menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap politisi.

“Kader-kader partai politik belum tentu ikut membangun daerahnya, tapi terkadang justru sibuk membangun kekuasaan bahkan hingga dinasti politik. Itu bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap politisi”.

Kodir menyarankan agar partai politik melakukan pembenahan karena partai merupakan aspek fundamental bagi terselenggaranya sistem politik di Indonesia.

“Partai politik harus berbenah dalam sisi pengkaderan karena menjadi aspek yang fundametal dalam sistem politik di Indonesia”, tambahnya.

Senada dengan Emil, Risyad Fahlefi Wakil Presiden BEM Unair 2020 yang sekaligus menjadi narasumber menjelaskan bahwa demokrasi akan bisa lebih substansial jika masyarakat, penegak hukum, dan partai politik turut mengambil peran.

“Demokrasi yang dianut di Indonesia sudah saatnya untuk dikembalikan pada demokrasi yang lebih substansial. Fokusnya bukan di money politics dan hoaks, tapi gagasan para calonnya. Untuk mewujudkan itu perlu peran penting dari tiap elemen termasuk penegak hukum, partai politik, dan masyarakat luas”, paparnya. (Ruv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: