EDITOR.ID, Sampang,- DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya menyatakan pentingnya masyarakat untuk memahami pencegahan dan kesiapsiagaan bencana.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Bidang Sosial, Budaya, dan Lingkungan DPC GMNI Surabaya Syahrul Fath Abdillah, dalam pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Jrengik, Kecamatan Jrengik, Sampang, Jawa Timur, pada Rabu (2/3).
“Letak geografis Indonesia yang berada di cincin api, kemudian juga ulah manusia yang menyebabkan kerusakan lingkungan, membuat akhir-akhir ini beberapa wilayah Indonesia, terutama di Jawa Timur, dilanda bencana. Tentu untuk menghadapi itu semua, perlu pengetahuan dan kesiapsiagaan kita semua,” ungkapnya dalam sambutan pembukaan.
Arul, begitu ia akrab disapa, mengatakan GMNI sebagai elemen mahasiswa bisa belajar dari masyarakat sekaligus memberikan edukasi terkait kebencanaan.
“Disini kami GMNI Surabaya belajar sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan kesiapsiagaan bencana,” ujarnya.
Menurut Arul, kebencanaan bukan hanya menjadi tanggung jawab BNPB ataupun BPBD provinvis atau kota/kabupaten, melainkan elemen pentahelix, yakni pemerintah, akademisi, masyarakat, media, juga swasta.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada BPBD Jatim karena telah melibatkan GMNI dalam program Destana ini. Harapannya elemen pentahelix bisa terus bersinergi terhadap masalah kebencanaan,” tandasnya.