Serang, EDITOR.ID,- Presiden Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia, khususnya umat Islam untuk menghormati para ulama. Menjadikan para ulama sebagai pedoman dan meneladani dan meneruskan perjuangan para ulama. Salah satunya Al-Maghfurlah Syaikh Nawawi Al-Bantani dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Anjuran Presiden ini disampaikan saat menghadiri acara peringatan Haul Al-Maghfurlah Syaikh Nawawi Al-Bantani ke-124, di Pesantren An Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten, pada Jumat malam (,21/7).
“Saya harap Bapak, Ibu, para hadirin yang berbahagia, meneladani sekaligus menghormati perjuangan Syaikh Nawawi,” ujar Presiden kepada ribuan undangan yang hadir.
Syaikh Nawawi merupakan salah satu ulama yang karya-karyanya telah tersebar luas dan menjadi rujukan utama dalam berbagai disiplin ilmu.
“Bahkan hingga kini, karya-karyanya masih banyak dikaji di berbagai pesantren dan sekolah keagamaan. Syaikh Nawawi telah menulis lebih dari 100 buku yang meliputi berbagai disiplin ilmu, mulai dari tafsir, ilmu kalam, tauhid, dan yang lain-lainnya,” ungkap Presiden.
Kepala Negara meyakini jika umat Islam bersatu, maka Indonesia akan menjadi negara yang subur dan makmur, adil serta aman sebagaimana yang telah diajarkan oleh Syaikh Nawawi.
“Kita harus optimis dan bahu-membahu dalam membangun bangsa ini. Insya Allah negara kita akan menjadi negara yang ‘Baldatun, Thayyibatun wa Rabbun Ghafur,” tuturnya.
Apalagi Indonesia, menurut presiden sebagai negara yang mendapatkan anugerah keberagaman dari Allah, harus benar-benar dijaga dan dipelihara persatuannya. Presiden pun mengajak seluruh umat untuk menghentikan dan menghindari segala gesekan yang ada di tengah masyarakat.
“Jangan sampai ada gesekan-gesekan yang tidak memberikan manfaat pada bangsa kita, Indonesia,” ucap Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin. (tim)