EDITOR.ID, Jakarta,- Rasa kebencian Persaudaraan Alumni 212 dan FPI terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ternyata belum juga selesai. Hal tersebut terlihat saat massa yang pernah mendemo Ahok dengan sebutan aksi 212 empat tahun silam itu, kembali menggelar unjuk rasa.
Dendam itu tak berakhir. Mereka kembali berulah memojokkan dan menyerang kehormatan Ahok dengan tuduhan Ahok sebagai sosok yang sering korupsi. Hasutan ini muncul ditengah-tengan aksi unjuk rasa PA 212 dan FPI bertajuk 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI di Jalan Medan Merdeka Barat.
Marwan Batubara yang tampil sebagai salah satu orator aksi 212 meminta Ahok mundur dari jabatan Komisaris Utama Pertamina karena dituding terlibat kasus korupsi.
“Supaya Anda sadar bahwa di samping kasus penistaan agama, sebetulnya Ahok itu punya 6-10 kasus korupsi lagi,” ujar Marwan dengan menggunakan pengeras suara, Jumat (21/2/2020)
Namun Marwan tidak menyebut secara rinci kasus apa yang melatarbelakangi tudingan ke Ahok itu.
Marwan juga menuding Ahok bisa lolos karena ‘disembunyikan’ oleh pimpinan KPK era Agus Rahardjo dkk. Lebih lanjut, Marwan meminta Ahok mundur karena tak rela eks Gubernur DKI Jakarta itu menjabat Komisaris Utama Pertamina.
“Pak Ahok kita minta dalam waktu satu bulan dari sekarang supaya mundur dari Komisaris Utama Pertamina. Pertamina adalah perusahaan milik negara, milik rakyat. Kami tidak rela Ahok menjadi komisaris utama (perusahaan) milik rakyat,” kata Marwan.
Dia pun menyerukan kata ‘Takbir’ dan disambut riuh oleh massa aksi dari FPI, GNPF Ulama dan PA 212 tersebut. “Allahuakbar, Allahuakbar,” jawab massa. Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS) ini mengaku tidak rela Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina. Menurut dia, BUMN itu merupakan perusahaan rakyat. Sementara Ahok, terlibat korupsi.
Menurut Marwan, Ahok terlibat puluhan kasus korupsi saat masih menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dia menuding, Ahok didukung oleh konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan.
Ratusan massa dari Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U), dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 ini terlibat demo yang diklaim menyuarakan pemberantasan korupsi.
Namun tudingan Marwan tersebut tak digubris. Banyak pihak justru membela Ahok. Termasuk mantan Calon Wakil Presiden yang didukung 212 Sandiaga Uno hingga Kementerian BUMN memberikan pembelaan kepada Ahok.
Sandiaga Uno justru memuji langkah awal Ahok di Pertamina. Sandiaga berharap rekam jejak Ahok di dunia usaha dan pemerintah bisa membawa Pertamina menjadi lebih baik.